Bojonegoro-Membangun pernikahan bernilai ibadah dimata Allah SWT, Rasullulah SAW bersabda "Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya." (HR. Al Baihaqi). Dalam hadis riwayat tersebut menyatakan bahwa pernikahan membantu seseorang dalam menyempurnakan separuh agamanya. Rosullulah SAW juga menganjurkan seluruh umatnya untuk menikah, Rasullulah SAW bersabda "Menikah itu termasuk dari sunahku, siapa yang tidak mengamalkan sunnahku, maka ia tidak mengikuti jalanku. Menikahlah, karena sungguh aku membanggakan kalian atas umat-umat yang lainnya, siapa yang mempunyai kekayaan, maka menikahlah, dan siapa yang tidak mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena sungguh puasa itu tameng baginya." HR. Ibnu Majah.
Sebelum melaksanakan pernikahan, calon pengantin tentu perlu mempersiapkan diri mulai dari persiapan fisik, mental maupun psikososial. Mempersiapkan diri sebelum melangsungkan pernikahan menjadi hal penting untuk membina rumah tangga yang harmonis. Pasalnya kurangnya kesiapan calon pengantin dapat menjadi pemicu perceraian dalam rumah tangga. Di kabupaten Bojonegoro sendiri, dilansir dari m.kumparan.com (25/06) kasus perceraian sepanjang januari hingga Mei 2021 sebanyak 1.183 perkara. Pemicu tingginya angka perceraian di Kabupaten Bojonegoro tersebut disebabkan karena faktor ekonomi dan sumber daya manusia, dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan pasangan suami istri, serta faktor mental atau psikologi pasangan suami istri yang tidak mampu menghadapi masalah rumah tangga.
Melihat fenomena diatas mahasiswa KKN Pulang Kampung Universitas Negeri Malang di desa Sumbangtimun, kecamatan Trucuk, kabupaten Bojonegoro dengan tanggap membuat program kerja bimbingan pra-nikah yang bertujuan untuk membantu remaja desa dalam mempersiapkan diri untuk membina rumah tangga harmonis dan menghindari adanya kemungkinan perceraian. Bimbingan Pra-nikah sendiri dilaksanakan pada hari Minggu (20/06/2021) di aula balai desa Sumbangtimun dengan menghadirkan narasumber dari Kantor Urusan Agama Kapas, Bojonegoro Bapak Muhammad Ulil Absor S.Sos.,M.Pd.
Kegiatan Bimbingan Pra-nikah mengundang sekitar 25 peserta yang berasal perwakilan organisasi desa yaitu IPNU, IPPNU, Karang Taruna, perwakilan perangkat desa dan ketua P3N desa Sumbangtimun. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19, panitia juga menyediakan fasilitas cuci tangan, masker dan hand sanitizer.
Kegiatan dimulai pukul 09.30-11.30 WIB. Pemberian layanan Bimbingan Pra-nikah dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab dengan dipandu oleh seorang moderator yaitu saudari Lia Artika Sari. Adanya layanan ini diharapkan remaja desa bisa mempersiapkan diri sebelum membina rumah tangga.
"Menikah itu sulit, untuk itu perlu persiapan yang benar-benar matang jangan grusa-grusu", ujar Bapak Ulil selaku narasumber.
Layanan bimbingan Pra-Nikah menjadi salah satu program kerja utama yang diusung oleh kelompok KKN pulang kampung di desa Sumbangtimung dengan penanggung jawab program kerja yaitu Lia Artika Sari dan Lilik Aristiani.
