Mohon tunggu...
KKN Suliki23
KKN Suliki23 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Andalas

KKN PPM Unand Nagari Suliki 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolaborasi Mahasiswa KKN PPM Unand dan Nagari Suliki Tangani Permasalahan Stunting Bersama

6 September 2023   21:58 Diperbarui: 6 September 2023   22:10 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi kegiatan pencegahan stunting di beberapa posyandu/Dokumentasi Pribadi

Oleh: Megamillenia Trifebriyanti Said

Masalah krusial yang tengah dihadapi oleh provinsi Sumatera Barat adalah tingginya angka stunting. Berdasarkan hasil survei dari Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), pada tahun 2022, angka stunting di wilayah ini mencapai 25,2 persen. Angka ini melebihi rata-rata nasional yang hanya sebesar 21,6 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa stunting menjadi tantangan serius yang memerlukan perhatian khusus.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Mahasiswa KKN PPM Unand di Nagari Suliki menjadikan program pencegahan stunting sebagai prioritas utama pada tahun 2023. Kolaborasi erat terjalin antara para mahasiswa, Puskesmas Suliki, serta Kader Pembangunan Manusia dan Kader Posyandu. 

Program ini mencakup berbagai aspek, seperti memberikan informasi kepada ibu hamil mengenai kesehatan selama masa kehamilan, mendorong pola gizi yang seimbang, serta memberikan panduan mengenai parenting atau pola pengasuhan yang tepat. 

Upaya pencegahan ini juga termasuk program pemberian satu butir telur setiap hari kepada balita, sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mengatasi stunting. Program ini dilaksanakan di enam jorong yang ada di Nagari Suliki di antaranya: Jorong Suliki Pasar, Jorong Suliki Baruah, Jorong Ateh Koto, Jorong Guguak Palano, Jorong Padang Loweh, dan Jorong Soriak. 

Tingkat stunting yang tinggi di Nagari Suliki mendorong pentingnya upaya penyuluhan untuk mengatasi stunting. Stunting memiliki keterkaitan yang erat dengan cara orang tua merawat dan mendidik anak-anak mereka. Dalam mengasuh anak, pendekatan authoritative parenting telah ditemukan sebagai pola pengasuhan yang paling efektif, di mana orang tua menggabungkan aturan yang konsisten dengan penghargaan terhadap otonomi anak.

Pola pengasuhan authoritative melibatkan komunikasi dan keterlibatan yang tinggi antara orang tua dan anak. Dalam hal pencegahan stunting, ini bisa berarti orang tua lebih sadar terhadap perubahan dalam pertumbuhan anak dan mampu mengenali tanda-tanda stunting secara dini. 

Pola pengasuhan authoritative juga dapat mendorong perkembangan otonomi dan kemandirian anak. Hal ini dapat mencakup merangsang perkembangan kognitif dan sosial anak melalui interaksi yang kaya dengan lingkungan dan pengalaman. Ini penting dalam pencegahan stunting, karena stimulasi dini yang baik dapat mendukung perkembangan otak dan fisik anak.

Oleh karena itu, edukasi tentang pola pengasuhan yang baik menjadi hal yang tak terpisahkan dari upaya pencegahan stunting. Dengan memahami tanda-tanda awal stunting dan mendapatkan panduan tentang cara merawat anak yang tepat, orang tua dapat memberikan dukungan yang lebih baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka.

Program pencegahan stunting yang dijalankan oleh Mahasiswa KKN PPM Unand di Nagari Suliki ini bukan hanya mencakup upaya penyuluhan kepada ibu-ibu hamil dan orang tua, tetapi juga menciptakan kesadaran di masyarakat tentang pentingnya peran aktif dalam mengatasi masalah stunting. Dengan bekerjasama secara komprehensif, diharapkan angka stunting di wilayah ini dapat ditekan, memberikan generasi yang lebih kuat dan sehat di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun