Oleh: Retno Wulandari
Penggunaan pupuk organik saat ini kurang diterapkan dalam kegiatan pertanian. Kesadaran masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, harus ditingkatkan. Harga pupuk yang kian tinggi membuat penyebarannya tidak merata sehingga hasil panen tidak maksimal. Pupuk organik mudah dibuat dan memberikan hasil yang lebih baik daripada pupuk kimia jika diaplikasikan secara berkelanjutan.
Photosynthetic Bacteria (PSB) adalah salah satu jenis pupuk organik cair yang terdiri dari kumpulan bakteri autrotof yang memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis. PSB memiliki pigmen bakteriofil A atau B, yang dapat menghasilkan pigmen berwarna merah, hijau, hingga ungu, yang digunakan untuk menangkap energi matahari. Energi matahari ini nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar dalam fotosintesis.
PSB memiliki banyak manfaat bagi tanaman. Kandungan bakteri didalamnya dapat membantu stimulasi kekebalan tanaman pada bagian daun, bunga, dan kulit kayu sehingga lebih tahan terhadap serangga, menstimulasi perkembangan akar sehingga produksi lebih bagus, dan mempercepat proses pembuahan tanaman. Penggunaan PSB yang dikombinasikan dengan pupuk hasil fermentasi akan dapat meningkatkan kualitas pupuk. Pemakaian PSB secara berkelanjutan diharapkan dapat menekan penggunaan pupuk kimia sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Manfaat lain dari PSB adalah mengurangi Hydrogen sulfida (H2S) di dalam tanah sehingga akar akan tumbuh dengan baik
Kandungan lain yang terdapat di dalam PSB adalah protein dalam bentuk asam amino esensial, vitamin C, D, asam folat, dan mineral. Kandungan ini mendukung peran dan fungsi PSB sebagai pupuk organik, dan meningkatkan kesuburan tanaman.
Tim Pengembangan Pertanian, Mahasiswa KKN Unand 2023 bekerjasama dengan kelompok tani Maju Jaya di jorong Jariangau, nagari Suliki untuk membuat Photosynthetic Bacteria. Hal ini merupakan salah satu program untuk meningkatkan keberhasilan panen dan mengurangi residu akibat penggunaan pupuk kimia yang dapat membahayakan lingkungan, dan penggalakan pertanian berkelanjutan yang sehat. Kegiatan ini mendapat respon positif dari peserta, khususnya anggota kelompok tani Maju Jaya
Kegiatan edukasi pembuatan Photosynthetic Bacteria diawali dengan penjabaran materi seputar definisi dan manfaat dari Photosynthetic Bacteria. Praktek pembuatan PSB dilakukan bersama di kebun jeruk milik kelompok tani Maju Jaya. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Photosynthetic Bacteria tergolong mudah untuk ditemui, karena kebanyakan menggunakan bumbu dapur. Jenis bahan yang digunakan adalah penyedap rasa/micin, telur, air, dan EM4.
Langkah pembuatan PSB diawali dengan mengocok satu butir telur bersama cangkangnya yang sudah dipecahkan, lalu ditambahkan satu sendok micin, dan diaduk hingga rata. Tambahkan dua tutup botol EM4 dan setengah gelas air, lalu diratakan kembali. Warna dari campuran beberapa bahan ini adalah jingga. Siapkan botol plastik ukuran 1,5 liter, lalu isi dengan air hujan atau air sumur. Masukkan 2 sendok larutan yang sudah dibuat ke dalam botol plastik yang sudah berisi air, lalu dikocok agar tercampur rata, dan dijemur dibawah cahaya matahari selama 2-3 minggu. Warna PSB yang sudah berubah menandakan bahwa bakteri melakukan fotosintesis dengan baik.
Pengaplikasian PSB dapat dilakukan dengan mencampur air sumur dengan PSB yang sudah dijemur. Penjemuran ini akan menghasilkan PSB yang bersama ungu, merah, atau hijau. Perbandingan dosis yang digunakan yaitu 15 ml PSB dan 1 liter air, lalu diratakan dan diaplikasikan pada tanaman, dengan takaran ¼ hingga ½ liter pertanaman untuk tanaman tahunan seperti kakao, dan lainnya.