Mohon tunggu...
KKN Suliki23
KKN Suliki23 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Andalas

KKN PPM Unand Nagari Suliki 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos oleh Mahasiswa KKN Unand 2023 Nagari Suliki di Jorong Soriak

16 Agustus 2023   11:05 Diperbarui: 16 Agustus 2023   11:08 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi sosialisasi pembuatan pupuk komopos oleh Mahasiswa KKN UNAND nagari Suliki di jorong Soriak/Dokumentasi Pribadi

Oleh: Deftra Fitrian

Pupuk kompos adalah jenis pupuk organik yang dihasilkan melalui proses dekomposisi bahan-bahan organik. Jenis bahan organik yang dapat digunakan berupa sisa makanan, daun kering, rumput, potongan ranting, dan bahan organik lainnya. Seluruh bahan tersebut akan diuraikan dengan bantuan mikroorganisme yang ditambahkan ke kompos untuk mempercepat proses decomposer. Pupuk kompos mengandung unsur hara dan nutrisi yang lebih lengkap, seperti nitrogen, fosfor, kalium, serta mikroelemen dan bahan organik lain yang bermanfaat bagi tanaman. Manfaat pupuk kompos bagi tanaman diantaranya adalah meningkatkan kesuburan tanah sehingga nutrisi yang diperlukan tanaman tercukupi, memperbaiki struktur kimia tanah, mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia dan mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan, serta meningkatkan produktivitas tanaman secara alami dan berkelanjutan.

Penggunaan pupuk kompos merupakan salah satu pilar dalam praktik pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, penting diadakan sosialisai kepada masyarakat khususnya kelompok tani untuk mengetahui cara pengolahannya, dan dapat terus menggunakan pupuk kompos sebagai pengganti pupuk kimia. 

Dokumentasi tim pengembangan pertanian KKN UNAND sedang mendemonstrasikan cara membuat pupuk kompos/Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi tim pengembangan pertanian KKN UNAND sedang mendemonstrasikan cara membuat pupuk kompos/Dokumentasi Pribadi

Tim pengembangan pertanian KKN Unand di Nagari Suliki 2023, memiliki salah satu program untuk melakukan sosialisasi sekaligus praktik terkait pembuatan kompos. Kegiatan tersebut dilaksanakan tanggal 28 Juli 2023 bersama kelompok tani di Jorong Soriak, Nagari Suliki. Sosialisasi diawali dengan penyampaian materi mengenai tata cara pembuatan kompos kepada kelompok tani dan dilanjutkan dengan praktik pembuatan kompos secara masal. Penyampaian materi ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran warga terkait bahaya pupuk kimia, dan keunggulan penggunaan pupuk kompos bagi pertanian berkelanjutan nantinya. 

Antusias warga dalam pembuatan kompos ini sangat besar. Hal ini terlihat dari jumlah warga yang banyak untuk menghadiri kegiatan sosialisasi yang kami adakan. Warga juga antusias menyiapkan bahan yang dibutuhkan. Jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan kompos ini adalah pupuk kandang, larutan gula aren, EM4, bunga titonia, air, jerami, dan sekam. Tanaman titonia dan jerami yang digunakan sebaiknya dipotong kecil-kecil lebih dahulu untuk mempercepat penguraiannya. EM4 adalah jenis biodekomposer berisi bakteri baik yang dapat membantu penguraian kompos agar lebih cepat. Bakteri baik di dalam EM4 bersifat dorman, dan dapat diaktifkan kembali dengan mencampurkannya pada larutan molase atau larutan gula aren. Larutan EM4 dan molase kemudian ditambahkan dengan air, yang akan digunakan untuk membasahi kompos nantinya.

Setelah penyuluhan selesai, tim Program 2 KKN Unand lanjut melakukan demostrasi cara bagaimana membuat pupuk kompos yang benar. Pupuk kandang yang sudah disiapkan, ditumpuk sebagai dasar paling bawah setinggi 10 cm, kemudian ditumpuk dengan sekam dan jerami, lalu dilapisi dengan potongan tanaman titonia, dan diaplikasikan larutan EM4, gula aren, dan air yang sudah disiapkan. Pemberian EM4, larutan gula aren, dan air tidak boleh terlalu berlebihan atau kekurangan, karena kompos yang terlalu lembab akan sulit diurai sehingga memakan waktu lebih lama untuk penguraiannya. Diulangi perlakuan yang sama sampai 3 kali, lalu ditutup menggunakan terpal untuk memperkecil adanya kontaminasi dengan udara dan zat yang tidak diinginkan.

Ciri pupuk kompos yang berhasil adalah memiliki tekstur seperti tanah, berwarna cokelat kehitaman, dan tidak berbau. Kerapatan dan kondisi suhu tempat penyimpanan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan kompos yang dibuat. Diperlukan waktu 2-4 minggu, bahkan lebih hingga kompos dapat terurai sempurna. Oleh karena itu diperlukan pemantauan ulang untuk memastikan apakah kompos terurai, dan menentukan Langkah penanganan bila kompos tidak berhasil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun