Mohon tunggu...
KKN Sukosari Kidul
KKN Sukosari Kidul Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN UMD UNEJ 51

Media ini akan berisikan segala kegiatan yang dilakukan kelompok KKN 51 Desa Sukosari Kidul, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan UMKM Jamur Janggel Desa Sukosari Kidul

1 Agustus 2023   19:40 Diperbarui: 1 Agustus 2023   19:57 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SUKOSARI KIDUL, BONDOWOSO - Sukosari Kidul merupakan salah satu desa dari kelima desa lainnya yang berada di Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur. Desa Sukosari Kidul memiliki luas wilayah 4,73 km yang terbagi menjadi 8 Dusun, 5 RW, dan 26 RT.

Sukosari Kidul sebagai desa agraris memiliki potensi yang sangat besar di bidang pertanian sebagai penghasil padi dan jagung. Limbah pertanian yang dihasilkan berupa sekam padi dan bonggol jagung yang selama ini masih menjadi masalah yang belum dapat diatasi, namun di tangan Bapak Cucuk selaku pelaku UMKM di Desa Sukosari Kidul dapat dimanfaatkan menjadi produk yang menghasilkan secara ekonomi, salah satunya sebagai media tanam.

Kelompok KKN 51 Universitas Jember 2023 dengan bimbingan Fajar Aji, S.Sn., M.Sn memiliki program kerja untuk mengembangkan UMKM Desa Sukosari Kidul milik Bapak Cucuk yang berupa budidaya Jamur Janggel.

Bonggol jagung dimanfaatkan untuk budidaya jamur yang biasa disebut dengan jamur janggel. Sayangnya, produk jamur janggel Sukosari Kidul belum dikenal luas. Oleh karena itu, diperlukan branding dan pemasaran kreatif untuk memperkenalkan produk jamur janggel tersebut.

Kelompok KKN 51 Universitas Jember melakukan observasi dan pendalaman program kerja terkait permasalahan yang terjadi pada produk UMKM Jamur Janggel milik Bapak Cucuk. Rama selaku Koordinator Desa Sukosari Kidul bersama kelompok KKN 51 Universitas Jember melakukan diskusi lebih lanjut terkait permasalahan yang akan dituntaskan pada produk UMKM Jamur Janggel Bapak Cucuk agar produk UMKM tersebut bisa berkembang dan dikenal secara luas.

Bapak Cucuk menegaskan bahwa permasalahan yang dialaminya itu berupa branding produk yang kurang baik sehingga pemasaran produknya belum maksimal. Ia juga menambahkan bahwa yang diperlukan sekarang ialah branding yang tepat untuk produk Jamur Janggelnya tersebut agar Jamur janggel bisa dipasarkan secara masal dan dikenal Masyarakat luas.

Setelah tahap observasi ini, Kelompok KKN 51 Universitas Jember akan menjalankan program kerja untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada UMKM Jamur Janggel milik Bapak Cucuk. Pada minggu selanjutnya diharapkan permasalahan yang terjadi dapat dituntaskan sehingga UMKM Jamur Janggel bisa diproduksi secara masal dengan branding yang baik dan bisa dikenal Masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun