Jember, 31 Juli 2024 - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (UNEJ) Membangun Desa (UMD) 230 mengadakan sosialisasi pelatihan pembuatan nugget dan puding kelor di Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang pada hari Rabu, 31 Juli 2024. Acara ini berlangsung di Balai Desa Sukosari dan dihadiri oleh ibu-ibu yang mempunyai bayi pada tiap posyandu dan ibu kader dalam upaya pencegahan stunting.
Kelor merupakan tanaman yang mengandung nutrisi tinggi yaitu berbagai macam vitamin, mineral, asam amino, antioksidan, dan senyawa anti-inflamasi. Kelor direkomendasikan dalam campuran Makanan Pendamping ASI (MPASI) seperti nugget dan puding kelor yang diperuntukkan untuk anak. Hal ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gizi tumbuh kembang bayi sehingga dapat mencegah terjadinya stunting.
Kegiatan ini diawali dengan sesi sosialisasi oleh Ibu Tri Lestari, Amd. Keb. selaku bidan Desa Sukosari. Beliau menyampaikan bahwa nugget dan puding kelor dapat digunakan sebagai pilihan MPASI.
 "Stunting tidak hanya dapat terjadi pada keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah, namun bergantung pada pola asuh dan asupan gizi anak. Oleh karena itu, nugget dan puding kelor ini dapat digunakan sebagai MPASI yang tentunya sangat menarik perhatian anak-anak dengan rasa yang lezat," ujar Ibu Tri Lestari, Amd. Keb.
Agenda selanjutnya adalah demonstrasi pelatihan pembuatan nugget dan puding kelor oleh mahasiswa KKN UMD 230 UNEJ. Dalam sesi ini, para peserta dipandu langkah demi langkah hingga seluruh peserta memahami proses pembuatan dan teknik memasak yang benar. Demonstrasi ini juga melibatkan beberapa peserta untuk ikut mempraktekkan proses pembuatan nugget dan puding kelor.
Pelatihan ini disambut dengan baik oleh masyarakat desa. Antusiasme masyarakat sangat terlihat dalam seluruh rangkaian acara pelatihan ini. Masyarakat terlihat memperhatikan secara seksama bahkan aktif selama sesi tanya jawab.
"Ternyata kelor bisa dibuat nugget dan puding juga ya. Rasanya enak dan cocok untuk anak-anak. Apalagi di sekitar rumah juga banyak tanaman kelor," ujar Bu Leli, salah satu warga Desa Sukosari.
Sosialisasi dan pelatihan ini mendapat dukungan penuh dari perangkat Desa Sukosari. Sekretaris desa yaitu Bapak Ahmad Fauzan dalam sambutannya beliau menyampaikan, "Selama ini warga Desa Sukosari hanya mengenal kelor sebagai olahan sayur tanpa mengetahui bahwa kelor juga bisa diolah menjadi nugget dan puding yang banyak manfaatnya. Pertama, bisa mencegah stunting pada anak-anak. Kedua dan yang paling penting adalah bisa mengurangi anak-anak beli jajan mahal-mahal jadi lebih hemat."