Mohon tunggu...
KKNSempolan Kolaboratif053
KKNSempolan Kolaboratif053 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Merupakan akun Kelompok 053 KKN Kolaboratif 2024 yang sedang ditugaskan di Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Jember. Berisi kegiatan terbaru Kelompok 053 yang berkaitan dengan Program Kerja di Desa Sempolan dan berita menarik seputar Desa Sempolan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok 053 KKN KOlaboratif : Launching Program 1 Day One Egg & Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan di Desa Sempolan

5 Agustus 2024   21:01 Diperbarui: 5 Agustus 2024   21:31 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar ( Dokpri)

Tanggal 31 Juli 2024, sekitar sepuluh hari setelah Mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 053 memulai kegiatan di Desa Sempolan, Kecamatan Silo, kita mahasiswa mengadakan acara Sosialisasi ini merupakan bagian dari Program Kerja kelompok 053 KKN Kolaboratif 2024, yang bertema Launching Program One Day One Egg & Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan Di Desa Sempolan untuk menekan angka stunting di Desa Sempolan. Acara ini dihadiri oleh sekitar 147 orang serta beberapa tamu undangan dari Kecamatan Silo.

Berbicara tentang stunting, Indonesia menduduki peringkat ke-5 sebagai negara dengan tingkat stunting tertinggi di dunia. Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga tinggi badannya lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Ini merupakan masalah kesehatan yang serius karena dapat mempengaruhi perkembangan kognitif, kesehatan jangka panjang, dan produktivitas di masa depan. Stunting seringkali disebabkan oleh malnutrisi kronis, infeksi berulang, serta kondisi sanitasi dan kebersihan yang buruk selama periode penting pertumbuhan, yaitu seribu hari pertama kehidupan (dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun).

Untuk mengatasi stunting, salah satu program yang dijalankan adalah "One Day One Egg" atau "Satu Hari Satu Telur". Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan protein dan gizi anak-anak dengan mendorong konsumsi telur setiap hari. Telur adalah sumber protein hewani yang kaya akan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Manfaat program One Day One Egg adalah untuk meningkatkan asupan protein telur yang merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang mudah diserap oleh tubuh. Protein penting untuk pertumbuhan sel dan jaringan tubuh, menambah nutrisi penting telur mengandung vitamin A, D, E, dan B12, serta mineral seperti zat besi dan zinc yang penting untuk perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh, ekonomis dan mudah diperoleh serta relatif murah dan mudah didapatkan, sehingga dapat menjadi solusi praktis untuk mengatasi kekurangan gizi, mendorong kebiasaan makan sehat dengan membiasakan anak makan telur setiap hari, program ini juga membantu membentuk pola makan yang sehat sejak dini.

sumber gambar (Dokpri)
sumber gambar (Dokpri)

Tantangan yang mungkin dialami oleh masyarakat yaitu keterbatasan akses di beberapa wilayah terpencil, akses terhadap telur mungkin masih terbatas. Kebiasaan makan, beberapa keluarga mungkin belum terbiasa atau enggan mengonsumsi telur setiap hari. Ketersediaan dan harga, fluktuasi harga dan ketersediaan telur bisa menjadi kendala dalam pelaksanaan program ini. Program "One Day One Egg" merupakan langkah konkret yang dapat berkontribusi signifikan dalam upaya penurunan angka stunting di Indonesia. Dengan dukungan yang konsisten dan kerjasama dari berbagai pihak, diharapkan anak-anak Indonesia dapat tumbuh sehat dan optimal.

Sedangkan untuk sosialisasi pendewasaan usia perkawinan adalah salah satu strategi penting dalam mengatasi stunting. Pendewasaan usia perkawinan merujuk pada upaya untuk mendorong pernikahan pada usia yang lebih matang, biasanya di atas 21 tahun, untuk perempuan dan laki-laki. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon orang tua memiliki kesiapan fisik, mental, dan ekonomi yang memadai sebelum memulai berkeluarga. Mengapa pendewasaan usia perkawinan penting untuk mengatasi stunting karena kesiapan fisik dan mental, menunda usia perkawinan memungkinkan calon ibu untuk mencapai kematangan fisik dan mental yang lebih baik. Kehamilan pada usia remaja meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan kelahiran prematur, yang dapat berkontribusi pada stunting, kesehatan ibu, wanita yang menikah dan hamil pada usia yang lebih tua cenderung memiliki pengetahuan dan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan. Hal ini membantu mereka dalam menjaga kesehatan selama kehamilan dan memberikan nutrisi yang optimal untuk janin, kesejahteraan ekonomi, menikah di usia yang lebih matang memberi kesempatan bagi pasangan untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh pekerjaan yang stabil.

Kesejahteraan ekonomi yang lebih baik memungkinkan mereka untuk menyediakan gizi yang cukup dan lingkungan yang sehat bagi anak-anak mereka. Pendidikan dan kesadaran, program pendewasaan usia perkawinan biasanya disertai dengan edukasi mengenai kesehatan reproduksi, nutrisi, dan pentingnya perawatan prenatal dan postnatal, yang semuanya berkontribusi pada pencegahan stunting. Implementasi sosialisasi pendewasaan usia perkawinan dengan cara kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menunda usia perkawinan dan dampaknya tehadap kesehatan ibu dan anak, pelatihan kader kesehatan, serta kerjasama antar lembaga dan penguatan kebijakan. Adapun tantangan lain yang mempengaruhi perkawinan dini yaitu salah satunya budaya dan tradisi di beberapa komunitas, akses pendidikan,  kurangnya akses pendidikan dan informasi mengenai kesehatan reproduksi di daerah terpencil, keterbatasan sumber daya, terbatasnya sumber daya untuk mengadakan kampanye dan program sosialisasi secara luas berkelanjutan.

Kesimpulan sosialisasi pendewasaan usia perkawinan adalah langkah krusial dalam upaya mengurangi angka stunting di Indonesia. Dengan memastikan bahwa pernikahan terjadi pada usia yang lebih matang, diharapkan calon orang tua dapat memberikan kondisi terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka. Dukungan dari berbagai pihak dan keberlanjutan program sosialisasi ini sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun