Oleh: Kelompok KKN-T AKB 043 SELOMANIK
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): Muhammad Fuad, S.E., M.Sc.
Selomanik (9/9/2021) -- Setiap daerah pasti memiliki makanan khasnya masing-masing, begitupun dengan Desa Selomanik, Kabupaten Wonosobo yang memiliki Kue Gumpur sebagai panganan khasnya. Penamaan Kue Gumpur ini memiliki sejarah di baliknya. Nama Kue Gumpur berasal dari Gumiwang Singapore, yang berarti asal usul kue ini berasal dari Dusun Gumiwang yang ada di Desa Selomanik dan dibuat oleh mantan TKI yang dulunya bekerja di Singapore. Produksi kue ini terbilang sederhana dan terbuat dari bahan non pengawet sehingga menjamin makanan ini benar-benar sehat.Â
Pandemi Covid-19 membuat produksi kue gumpur menjadi sedikit terhambat, dan jumlah penjualannya tidak sebanyak sebelumnya. Namun, keadaan seperti itu tidak menyurutkan semangat pemilik usaha kue gumpur. Mahasiswa UMP melihat peluang dan meminta izin kepada pemilik usaha untuk membuat inovasi varian rasa kue gumpur yang baru.
Pada hari Jumat (3/9/2021), Mahasiswa KKN Kelompok 043 bersama-sama membuat kolaborasi dengan salah satu pengusaha kue gumpur, yaitu "Tiga Saudara" dengan membuat inovasi baru terhadap varian rasa kue gumpur. Ada dua varian rasa kue gumpur yang baru sebagai hasil dari kolaborasi mahasiswa dengan pengusaha kue gumpur ini, yaitu Matcha dan Red Velvet. Mahasiswa UMP bekerjasama dalam proses pembuatan kue gumpur dari awal hingga akhir di rumah produksi milik Tiga Saudara.Â
Dengan adanya kedua varian rasa kue gumpur yang baru, mahasiswa UMP berharap orang-orang merasa tertarik dan membeli produknya. Jika banyak masyarakat yang menyukai kedua varian rasa yang baru ini, ada harapan bahwa kedua jenis rasa itu bisa terkenal hingga ke seluruh penjuru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H