Mohon tunggu...
KKN Selodakon Tanggul
KKN Selodakon Tanggul Mohon Tunggu... Lainnya - Kelompok 134 KKN KOLABORATIF

Merupakan Peserta KKN Kolaboratif 2023 dengan nomor urut 134 yang diterjukan di Desa Selodakon dengan tema "Pemaksimalan Peran Perguruan Tinggi Dalam Mewujudkan SDGs Desa di Kabupaten Jember."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Jejak Haru dan Kekompakan: Kisah Terakhir Kelompok KKN 134 Desa Selodakon

27 Agustus 2023   15:24 Diperbarui: 27 Agustus 2023   15:32 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

21-25 Agustus 2023

Minggu ini menggambarkan akhir perjalanan kami di Desa Selodakon sebagai Kelompok KKN 134. Dalam minggu penutup ini, kami terlibat dalam Pawai Budaya yang menjadi puncak kebersamaan kami dengan warga Desa Selodakon. Momen ini tidak hanya menjadi lomba semata, tetapi juga menyatukan kami dalam karya seni yang memancarkan budaya dan keragaman.

Pawai Budaya: Merajut Kebersamaan dalam Setiap Langkah

Dalam Pawai Budaya yang diadakan di RW 2, kami memilih untuk menampilkan keindahan adat Bali. Tidak hanya sekedar merias diri, kami juga berusaha untuk melibatkan warga sekitar. Bersama-sama, kami belajar menari dan mempraktikkan gerakan yang sarat makna. Semangat gotong royong dan semangat komunitas yang sudah menjadi bagian kami mengalir dalam setiap latihan.

Kemenangan dengan Makna: Juara Ke-3 Pawai Budaya

Usaha keras kami terbayar ketika kami berhasil meraih predikat juara ke-3 dalam Pawai Budaya Desa Selodakon. Kemenangan ini tidak hanya tentang piala dan medali, tetapi juga tentang semangat kerja sama dan kesatuan dalam merayakan keberagaman budaya Indonesia.

Penghujung Haru: Perpisahan dan Kenangan Tak Terlupakan

Namun, minggu ini juga diwarnai oleh momen-momen perpisahan yang mendalam. Perpisahan pertama dengan perangkat desa yang telah mendukung dan membantu kami sepanjang perjalanan. Berpisah dengan mereka adalah mengucapkan terima kasih atas keramahan dan dukungan yang luar biasa.

Perpisahan kedua adalah dengan Ibu Ida, Fadil, dan Mbah Mulyani, pemilik rumah yang kami tempati. Air mata haru tak terbendung saat kami mengucapkan selamat tinggal di warung makan sederhana yang menjadi tempat banyak cerita berharga terjalin. Perpisahan ini adalah pengingat bahwa ikatan yang terjalin bukan hanya antara tim KKN dan warga desa, tetapi juga antara keluarga baru yang tercipta.

Kenangan yang Mengekal: Pamit dengan Saudara di Kelompok

Perpisahan yang paling akhir adalah dengan saudara-saudari seperjuangan di Kelompok KKN 134. 40 hari penuh warna, suka dan duka, telah mengajarkan kami makna sebenarnya dari kebersamaan. Berpisah menjadi sebuah tanda mengakhiri babak, tetapi juga membuka pintu untuk petualangan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun