Dalam rangka mendukung kegiatan masyarakat, 25 mahasiswa KKN kolaboratif posko 78 dari UIN Walisongo Semarang dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bantu sukseskan acara santunan anak yatim.
Kegiatan santunan dilakukan di balai desa Sedayu, Gemuh, Kendal pukul 20.00-21.00 WIB pada Sabtu (12/08/2023).
Kegiatan ini dihadiri oleh ibu Fatayat-Muslimat, kiyai, tokoh masyarakat, serta anak-anak penerima santunan yatama.
Kegiatan santunan anak yatim dilakukan setahun sekali tiap bulan Muharam. Seperti yang diungkapkan oleh pimpinan ranting NU Sedayu, Zaenal Arifin.
"Program santunan anak yatim dilaksanakan tiap setahun sekali pada bulan Muharam. Kegiatan ini dipelopori oleh ibu-ibu Fatayat dan Muslimat Desa Sedayu. Semoga pelaksanaan sesuai yang direncanakan. Dan saya berharap agar acara tidak dilaksanakan terus di balai desa saja, tapi juga di luar agar lebih meriah," ujarnya.
Tujuan diadakannya acara santunan adalah agar hati bisa lebih bersyukur serta meningkatkan cinta dan kepedulian terhadap anak yatim.
Kadus (Kepala Dusun) Sedayu, Mustakim mengungkapkan bahwa acara santunan anak yatim sangat penting untuk dilakukan. Tak peduli soal angka, yang terpenting adalah cinta kasih yang kita berikan pada sesama. Terlebih di bulan Muharam ini.
"Banyak amalan yang bisa dilakukan di bulan Muharam. Salah satunya adalah memberikan santunan kepada yatama dan dhuafa. Allah akan mengganti rezeki berlipat-lipat dan ganjaran surga. Gunakan untuk beramal dan bersedekah karena itu yang akan membantu kita kelak di akhirat," ujar Mustakim.
Anak-anak yatim merupakan calon pemimpin umat di masa depan. Mereka adalah calon TNI, polisi, ulama, guru, dokter, dan calon orang hebat di masa depan. Maka, sudah sepatutnya kita memuliakan anak yatim. Tak ragu memberikan sebagian rezeki kita pada mereka. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw.
"Aku dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini." Nabi saw mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya."