Mohon tunggu...
KKN Sedayu Posko 78
KKN Sedayu Posko 78 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

Website ini akan berisi kegiatan KKN MIT (Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram) ke-16 posko 78 UIN Walisongo Semarang di Desa Sedayu, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal. Namun, KKN di Sedayu ini tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa UIN Walisongo saja. Mahasiswa UIN Walisongo akan berkolaborasi bersama mahasiswa UIN Sunan Kalijaga untuk mengabdikan diri kepada masyarakat sesuai ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama kuliah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingkatkan Kualitas Kemasan Produk UMKM, Mahasiswa KKN Adakan Pelatihan Packaging

4 Agustus 2023   07:51 Diperbarui: 4 Agustus 2023   07:51 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kominfo KKN Kolaboratif Posko 78

Pelatihan packaging dilaksanakan di balai desa Sedayu, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal pada Rabu (2/08/2023).

Pelatihan packaging diadakan oleh mahasiswa KKN kolaboratif posko 78 UIN Walisongo Semarang dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pelatihan ini dihadiri oleh Kadus Sedayu, Praktisi UMKM Kabupaten Kendal, serta dimeriahkan oleh ibu-ibu pemilik UMKM Desa Sedayu.

Pelatihan packaging bertujuan untuk meningkatkan kualitas kemasan produk pada usaha mikro dan menengah. Seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Trinanda Kurniawan selaku ketua pelaksana pelatihan packaging.

"Tujuan diadakannya pelatihan kali ini adalah meningkatkan seoptimal mungkin tampilan kemasan suatu produk serta untuk meningkatkan pemasaran. Semoga UMKM di Sedayu lebih maju ke depannya," ungkapnya.

Senada dengan Trinanda, Mustakim selaku Kadus (Kepala Dusun) Sedayu menganggap adanya pelatihan packaging ini sangat penting bagi warga Sedayu. Mustakim juga mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah meluangkan waktu dan tenaga demi terselenggaranya pelatihan packaging.

"Makanan seenak apa pun kalau kemasannya kurang menarik, maka pembeli boleh jadi enggan melirik. Pun sebaliknya. Kalau kemasannya cantik, pembeli pasti akan tertarik membeli produk tersebut," kata Mustakim.

Dalam acara pelatihan packaging, mahasiswa KKN Kolaboratif mendatangkan satu narasumber, yaitu Wiwid Bekti Nugroho, praktisi UMKM Kabupaten Kendal. Wiwid menyampaikan banyak pengalamannya dalam pengemasan suatu produk.

Wiwid mengungkapkan bahwa salah satu kunci agar produk kita bisa dikenal dan bisa maju usahanya adalah tampilan kemasan. Kemasan makanan yang kreatif dan inovatif akan membuat pembeli tertarik daripada yang hanya dibungkus plastik transparan.

"Kalau mau produk yang kita jual bisa dikenal dan laku maka salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kualitas tampilan produk. Ibarat kata kalau mau bertemu orang, maka harus dandan yang cantik dan pakai pakaian yang menarik agar dilirik," kata Wiwid.

Dalam proses pengemasan produk makanan ada ketentuan yang harus dipatuhi, misalnya kemasan tidak boleh distaples karena akan membahayakan orang jika staples tertelan. Lalu agar produk tidak gampang melempem, maka pemilihan plastik sangat berpengaruh. Semakin tebal plastik, maka akan semakin baik.

Terakhir, Wiwid mengungkapkan bahwa kemasan harus memenuhi ketentuan seperti pencantuman nama merek, komposisi, tanggal kedaluwarsa, serta berat produk. (Farkha Maulida)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun