(Kuningan, 7 Agustus 2024). Mahasiswa KKN Desa Sangkanurip Universitas Muhammadiyah Kuningan telah mengadakan Kegiatan Penyuluhan Reproduksi Wanita yang bekerjasama dengan UPTD Puskesmas Cigandamekar. Kegiatan Penyuluhan ini diadakan di Posyandu dusun Wage Desa Sangkanurip.
Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh ibu-ibu dari berbagai dusun. Seperti; Dusun Wage, Pahing, Pon, Manis dan Kliwon. kegiatan ini dihadiri sampai 50 patrisipan. Adapun memang sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Desa Sangkanurip. kegiatan ini difokuskan terhadapan kewaspadaan organ reproduksi Wanita tentang adanya penyakit seks yang menular. Serta untuk mengupayakan ibu-ibu di Desa Sangkanurip untuk lebih mengetahui tentang bahayanya penyakit ini dan mencegah generasi berikutnya terkait hal ini.
Ibu Retnoasih. S.ST. Bdn. Sebagai penanggung jawab KIA dan KB UPTD Puskesmas Cigandamekar, menyampaikan beberapa hal penting dalam sesi penyampaian materinya. Seperti Upaya untuk menyediakan informasi, edukasi, dan advokasi yang berkaitan dengan Kesehatan reproduksi dan Kesehatan perempuan kepada masyarakat. Beliau menjelaskan bahwa "Kesehatan reproduksi bukan hanya sehat reproduksinya saja tetapi psikis dan sikisnya, orang yang melahirkan sering kali mengalami pendarahan karena rahimnya sudah tidak kencang dan penyebab mensturasi sakit itu karena penipisan Rahim yang tadinya tebal jadi tipis, kontraksi ini terjadi untuk mengeluarkan darah haid" ujarnya.
Setelah sesi penyampaian materi, dalam penyuluhan ini juga di buka sesi tanya jawab kepada audiens yang berlangsung atraktif. dalam sesi ini juga ada beberapa pertanyaan terkait masalah-masalah apa saja yang di hadapi bagi para ibu-ibu tersebut dalam hal ini ada beberapa pertanyaan dari ibu-ibu terhadap pemateri seperti.
"Bagaimana seorang ibu rumah tangga menajaga rahimnya ?" tanya seorang ibu terhadap pemateri lalu dijawab dengan "Jangan terlalu sering menahan kencing segeralah buang air di kamar mandi dan juga lebih memilih pakaian yang longgar dan tidak terlalu sering memakai pakaian yang ketat dikarenakan untuk menjaga agar tidak lembab dan pakaian harus steril" ucap Ibu Retno lalu pertanyaan di lontarkan Kembali oleh ibu ibu lainnya ibu ini bertanya tentang "bagaimana penggunaan sabun anti septik terhadap organ kewanitaan? Apakah baik di gunakan atau tidak ?" tanya ibu itu lalu di jawab "sebaiknya hati hati terhadap penggunaan sabun anti septik di sekitan area kewanitaan dikarenakan akan mematikan bakteri  baik atau kuman kuman yang menjaga area kewanitaan" jawab Ibu Retno lalu ada tambahan dari Mahasiswa KKN dia bertanya " Apakah pengunaan parfume untuk organ kewanitaan itu boleh digunakan ?" melanjutakan jawaban dari pertanyaan tadi Ibu Retno menyatakan bahwa " pengunaan parfume terhadap organ kewanitaan itu terbuat dari zat kimia yang kita tidak tahu kandungan di dalam zat itu apa, zat kimia yang berbahaya itu sama saja akan mematikan bakteri baik atau kuman baik, jika kuman baik itu mati maka kuman jahat atau bakteri jahat akan masuk dan menyebabkan penyakit reproduksi."Â
Ucap Ibu Retno terhadap pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa KKN itu. Setelah itu pematei Kembali bertanya kepada ibu ibu "adakah yang ingin bertanya kemabali ?" ucap Ibu retno ada dua orang ibu ibu bertanya ibu pertama bertanya "keputihan berlebih itu berbahaya atau tidak ?" ucap ibu pertama lalu ibu kedua bertanya "Mengapa siklus Haid seseorang itu berbeda seperti ada yang cepat dan juga ada yang lama seperti 1 bulan lebih ?" ucap ibu kedua lalu Ibu Retno menjawab "keputihan itu ada beberapa jenis seperti putih bening dan hijau bau gatal jika ibu memiliki keputihan yang putih bening yang berarti ibu sedang di masa subur tetapi jika keputihan ibu berwarna hijau dan bau gatal itu merupakan ada indikasi infeksi di sekitar area kewanitaan ibu." Melanjutakn jawaban kepada ibu kedua "siklus haid seseorang itu ada yang dua puluh delapan hari dan tiga puluh lima hari nah di dalam siklus haid ini mungkin ibu ibu berada di antara kedua siklus haid ini." Â
Bersama dengan ini mahasiswa KKN berharap kepada masyarakat Desa Sangkanurip terutama khususnya kepada wanita agar mampu merawat dan menjaga kesehatan reproduksinya supaya terhindar dari penyakit seksual menular.
Penulis: Rifki A.R., Intania P.D., Ine S.N., Laela F.N., Yayah J., Topan S.M.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H