Mahasiswa KKN PMM UNEJ mengadakan sosialisasi manajemen kelompok tani bersama dengan kelompok tani mekar sari dan tani maju di Mushola Pereng Padduh RT/RW 014/06, Desa Rowosari, Kamis (1/07/2024).Â
Kegiatan ini bertujuan memperdalam mengenai pentingnya manajemen dalam kelompok tani. Manajemen kelompok tani diketahui memiliki peran penting dalam berlangsungnya kegiatan atau mengatur segala keperluan dalam kelompok tani.Â
Namun, berdasarkan hasil survey yang telah dilaksanakan sebelumnya di dua kelompok tani didapatkan bahwa untuk kelompok tani Mekar Sari yang diketuai oleh Bapak Hj. Muzakki sudah mulai jarang dilakukan pertemuan sesama anggota kelompok taninya.Â
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman terkait pentingnya manajemen dalam kelompok tani sehingga kegiatan dalam kelompok tani dapat berjalan dengan baik dan tertata.
Sosialisasi manajemen kelompok tani dimulai dengan sambutan oleh R. Helmy Ramadianto selaku Koordinator Desa (Kordes) dan dilanjutkan sambutan oleh Ibu Inggrit selaku PPL dan pemateri. Ibu Inggrit selaku pemateri menyampaikan materi dengan sebaik mungkin sehingga mudah untuk diterima oleh kelompok tani yang mayoritas adalah bapak-bapak. Selama materi berlangsung, para kelompok tani juga memperhatikan materi yang dibawakan oleh Ibu Inggrit dengan serius. Setelah selesai pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab atau sharing dari para kelompok tani.
Pada sesi tanya jawab atau sharing seluruh petani kopi pada kelompok tani Mekar Sari dan Tani Maju cukup antusias dan tertarik. Mereka menjadikan pertemuan tersebut untuk mengungkap permasalahan yang dihadapi oleh kedua kelompok tani secara langsung kepada Ibu Inggrit selaku perwakilan dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sumberjambe.Â
Salah satu ketua kelompok tani Mekar Sari yaitu Bapak Hj. Muzakki menyampaikan pendapatnya bahwa "petani kopi saat ini sangat membutuhkan bantuan peralatan mulai dari budidaya hingga proses pengolahan kopi". Terlihat bahwa keresahan yang dihadapi oleh petani kopi ialah kurangnya bantuan peralatan.Â
Hal tersebut langsung dijawab oleh Ibu Inggrit yakni "dalam meminta bantuan peralatan tersebut, sebuah kelompok tani haruslah memiliki status badan hukum yang jelas". Faktanya kelompok tani Tani Maju hingga saat ini masih belum memiliki status badan hukum yang tentu berbeda dengan kelompok tani Mekar Sari yang telah berstatus badan hukum.
Pentingnya pengelolaan manajemen kelompok tani yang baik dilakukan agar mempermudah kelompok tani tersebut untuk pengajuan bantuan peralatan, monitoring dan evaluasi, serta pencatatan segala hal dalam aktivitas kelompok tani tersebut. Mahasiswa KKN PMM UNEJ berharap dengan adanya sosialisasi tersebut dapat menambah wawasan para petani kopi dan membantu dalam menyelesaikan masalah manajamen kedua kelompok tani tersebut.
Penulis : Farrel Rayhan Nabil dan Novia Margaretha