Mohon tunggu...
KKN10.REJOAGUNG
KKN10.REJOAGUNG Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kuliah Kerja Nyata Unej Membangun Desa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

SAMPAH MENYANDERA DESA! Rejoagung Bondowoso: Bagaimana Masyarakat Menghadapi Bencana Sampah Yang Mengancam Kehidupan Sehari-Hari

2 Februari 2025   16:46 Diperbarui: 2 Februari 2025   16:49 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Pemetaan Sampah Desa Rejoagung (Sumber: Data Pribadi KKN UMD UNEJ 25 KELOMPOK 10)

           Desa Rejoagung Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso -- setelah melakukan observasi tentang potensi desa dan kegiatan masyarakatat, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 10 Universitas Jember Tahun Akademik 2024/2025 kembali melakukan observasi lanjutan terkait pemetaan sampah di wilayah Rejoagung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui persebaran jenis sampah yang terdepat di setiap dusun Desa Rejoagung dan mengidentifikasi lokasi penumpukan sampah terparah di desa tersebut. Sampah sendiri telah menjadi masalah lama di desa tersebut, ketiadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi salah satu alasan mengapa masalah ini belum teratasi secara tuntas. Dengan adanya hasil pemetaan ini diharapkan dapat membantu penyelesaian masalah sampah yang tersebar di wilayah desa.

          Pemetaan sampah di Desa Rejoagung dilakukan oleh anggota kelompok 10 KKN Universitas Jember dengan cara mengunjungi setiap Kepala Desa sembari melakukan observasi lapangan selama waktu kunjungan berlangsung. Hasil pemetaan menunjukan bahwa sampah anorganik dan organik tersebar di seluruh dusun. Dusun dengan masalah sampah terparah antara lain Reces, Sumber Tengah Utara, Sumber Tengah Selatan, Lunggasari Timur, Plampang Tengah, Plampang Utara. Hal ini diakibatkan oleh padatnya penduduk di ketujuh wilayah tersebut dan tidak adanya tempat pembuangan akhir yang memadai untuk menampung keseluruhan sampah. Sejauh ini pengelolaan sampah  yang dilakukan oleh masyarakat hanya sebatas pembakaran, penimbunan di kebun masing-masing, dan pembuangan di area sungai. Tindakan pembuangan sampah di sungai sendiri memunculkan problematika baru di masyarakat. Sampah anorganik di sungai semakin meningkat, akibatnya saat air sungai meluap sampah-sampah tersebut terbawa arus ke dusun terdekat dari sungai dan menjadikannya masuk dalam zona merah masalah sampah.

Foto Kondisi Dusun Mengenai Pembuangan Sampah (Sumber: Dokumentasi Pribadi KKN UMD UNEJ KELOMPOK 10)
Foto Kondisi Dusun Mengenai Pembuangan Sampah (Sumber: Dokumentasi Pribadi KKN UMD UNEJ KELOMPOK 10)

            Peta persebaran sampah yang telah disusun oleh Kelompok 10 KKN UMD UNEJ 2025 ke depannya akan diserahkan pada Desa Rejoagung untuk menjadi salah satu bahan acuan dalam menyelesaikan masalah sampah yang terdapat di setiap dusun. Selain itu, dengan adanya peta pemetaan sampah diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kebersihan lingkungan. Sehingga masyarakat dapat berpartipasi secara aktif dalam mengelola sampah dan menjaga kebersihan lingkungan.

Dosen Pembimbing Lapangan: drg. Agustin Wulan Suci D. MDSc.

Anggota Kelompok 10 KKN UMD UNEJ 2025:

1. Retno Sintia Wijayanti (Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

2. Firta Ramadhanti N. W (Fakultas Teknologi Pertanian)

3. Tegar Yanuarta T. (Fakultas Teknik)

4. Cindy Faridatul Y. (Fakultas Ilmu Budaya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun