Rejoagung, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso. Desa ini berada di wilayah pegunungan, dengan ketinggian sekitar 500-700 meter di atas permukaan laut. Terdapat 13 dusun yang ada di Rejoagung yaitu Reces, Krajan, Sumber Tengah Utara, Sumber Tengah Selatan, Plampang Utara, Plampang Tengah, Plampang Selatan, Lunggusari Barat, Lunggusari Timur, Tol-tol Timur, Tol-tol Barat, Sukorejo Kidul I, Sukorejo Kidul II. Desa Rejoagung dapat diakses melalui beberapa rute jalan, yaitu dari kota Bondowoso dengan jarak sekitar 30 km, dari Kecamatan Sumberwringin dengan jarak sekitar 10 km, dan dari Kota Situbondo dengan jarak 60 km.
Desa Rejoagung menjadi salah satu daerah penghasil kopi jenis arabika dan robusta. Desa Rejoagung dipenuhi tanaman kopi, desa ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pecinta kopi. Salah satu BUMDES yang bergerak dalam bidang pengolahan kopi adalah Sekolah Kopi RAISA (Raung Ijen Sumberwringin Agropolitan). Sekolah ini bertujuan memberikan pengetahuan dan ketrampilan mengenai seluk beluk kopi dari hulu hingga hilir ini adalah sekolah kopi pertama hasil kerjasama antara perguruan tinggi, swasta, petani kopi dan pemerintah. Sekolah kopi RAISA adalah salah satu usaha dari BUMDES RAISA di Desa Rejoagung, kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso yang mendapatkan pendampingan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember dan disokong pendanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Astra International Tbk melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) semenjak tahun 2020 lalu. BUMDES RAISA juga didukung penuh Pemkab Bondowoso.
Selain komoditas kopinya, hal lain yang diperhatikan oleh kelompok 10 KKN UMD Universitas Jember Tahun akademik 2024/2025 yaitu mengenai kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah. Masyarakat umumnya langsung membuang sampahnya ke sungai, perkebunan -- perkebunan, dan lahan kosong. Penyebaran sampah akan semakin meluas ketika musim hujan datang. Akibatnya, terjadi penumpukan sampah dimana -- mana dan lingkungan sekitar menjadi kumuh.
Oleh sebab itu, kelompok 10 KKN UMD Universitas Jember Tahun akademik 2024/2025 memiliki fokus program kerja terkait dengan edukasi pentingnya pengelolaan sampah organik dan anorganik. Pengelolaan sampah organik akan kami fokuskan pada pemanfaatan lebih lanjut limbah kulit kopi untuk menjadi teh kombucha yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, salah satunya seperti menurunkan kadar kolesterol. Sementara itu, pengelolaan sampah anorganik akan kami fokuskan pada edukasi pemilahan sampah anorganik serta pemanfaatannya menjadi produk yang lebih bermanfaat sehingga mengurangi penumpukan sampah di lingkungan masyarakat.
Akhir kata, sumber daya alam yang ada harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Serta permasalahan yang ada harus di tanggulangi agar tidak menimbulkan masalah yang lebih serius.
Dosen Pembimbing Lapangan : drg. Agustin Wulan Suci D. MDSc.
Anggota Kelompok 10 :
