Mohon tunggu...
kknregulerposko24
kknregulerposko24 Mohon Tunggu... Lainnya - PESERTA KKN REGULER POSKO 24

hai fren! Kami adalah sekelompok mahasiswa yang siap beraksi dalam program KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Peron. Di sini, kita bakal berbagi semua momen seru, tantangan, dan inovasi yang kita lakukan untuk memberdayakan masyarakat dan bikin perubahan positif.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Belajar dari Alam, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Observasi Pembuatan Gula Aren di Dusun Wuluh Nampu

12 November 2024   08:10 Diperbarui: 12 November 2024   08:29 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 23 Oktober 2024, mahasiswa KKN dari Posko 24 UIN Walisongo melakukan kunjungan ke salah satu UMKM Gula Aren di Dusun Wuluh Nampu. Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari langsung proses pembuatan gula aren, dari pengambilan air nira hingga pengolahan menjadi produk siap jual. 

Kunjungan ini berlangsung mulai pukul 15.00 hingga 16.30 WIB, dengan pendampingan dari Bapak Mulyono, seorang pelaku utama UMKM Gula Aren di desa tersebut sekaligus warga RT 3 Dusun Wuluh Nampu.

Bapak Mulyono adalah sosok yang berdedikasi dalam pengembangan usaha gula aren di daerah ini. Setiap harinya, beliau mengambil air nira dari pohon aren pada dua waktu, yakni pagi hari setelah subuh sekitar pukul 5.00 dan sore hari pukul 15.00. Selain mengelola nira aren, Pak Mulyono juga berkebun di lahan kopi miliknya yang berada di sekitar rumah.

Kunjungan dimulai dengan perjalanan melalui jalan setapak yang berada di belakang rumah, Pak Mulyono, menuju perkebunan aren tempat pohon-pohon aren tumbuh subur. Kami bersemangat untuk menyaksikan proses pengambilan air nira dari dekat, namun mengingat risiko memanjat pohon, kami menunggu di bawah sementara Pak Mulyono menunjukkan prosesnya dari atas pohon.

Setelah berhasil menurunkan dua jerigen air nira, kami kembali ke rumah Pak Mulyono untuk memulai proses pengolahan. Di dapur yang sederhana namun berfungsi optimal, tungku besar telah dinyalakan, siap untuk memasak air nira menjadi gula aren. Proses pemanasan berlangsung perlahan, dan kami mengamati bagaimana air nira berubah warna, dari bening menjadi kecokelatan dan mulai mengental.

Bapak Mulyono juga menjelaskan bahwa kualitas dan harga gula aren dipengaruhi oleh kondisi air nira yang diperoleh. Air nira dari potongan pohon yang baru biasanya menghasilkan gula aren berkualitas tinggi dengan warna merah kecoklatan yang khas. Hal ini membuat produk gula aren lebih bernilai di pasaran, karena warna dan kualitas yang baik menunjukkan bahwa air nira masih segar dan memiliki kandungan rasa yang maksimal.

Kegiatan ini berlangsung dengan sangat seru dan penuh pembelajaran. Melalui kunjungan ini, kami tidak hanya melihat langsung proses pembuatan gula aren, tetapi juga memahami tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM dalam menjaga kualitas dan keberlanjutan produk mereka. 

Antusiasme Bapak Mulyono dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang usahanya menjadi inspirasi tersendiri bagi kami sebagai mahasiswa yang sedang belajar langsung di lapangan.

Dengan berakhirnya kegiatan pada sore hari tersebut, kami merasa lebih memahami pentingnya dukungan dan pengembangan UMKM lokal. Kunjungan ini memberikan pengalaman berharga yang akan kami bawa pulang sebagai motivasi dalam mendukung potensi dan kearifan lokal melalui program KKN kami.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun