Mahasiswa KKN Reguler 83 Posko 15 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang berkesempatan mengunjungi UMKM pengolahan kolang kaling di Dusun Kluwak, Desa Gonoharjo pada Jumat, 8 november 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN mereka untuk menggali informasi dan mempelajari proses pembuatan produk lokal.
mahasiswa disambut dengan penjelasan tentang proses pembuatan kolang kaling yang meliputi beberapa tahap, dimulai dengan merebus buah aren hingga matang, dilanjutkan dengan pengupasan dan penggeprekan biji. Setelah itu, biji kolang kaling direndam semalaman agar teksturnya kenyal dan siap diolah atau dikonsumsi.
Pada kunjungan tersebut,Dalam diskusi bersama pemilik UMKM yaitu ibu Rusnah, mahasiswa juga menemukan fakta bahwa pohon aren sebagai sumber kolang kaling hanya berbuah satu kali seumur hidup, namun ada beberapa pohon langka yang bisa berbuah dua kali. Musim hujan ternyata berdampak pada harga kolang kaling, yang saat ini turun menjadi Rp8.000 per kilogram karena stok melimpah.
Tak hanya rasanya yang lezat, kolang kaling juga memiliki manfaat kesehatan, khususnya untuk membantu meringankan gejala asam urat. Sebagai salah satu produk pangan yang mudah ditemui di masyarakat, kolang kaling masih diminati berkat khasiat dan rasa khasnya.
Kegiatan kunjungan ini memberikan pengalaman baru bagi para mahasiswa dalam memahami proses produksi dan potensi lokal, serta membuka wawasan mereka terkait pentingnya pemberdayaan UMKM dalam upaya meningkatkan perekonomian desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H