Mohon tunggu...
Kkn reguler Pakis23
Kkn reguler Pakis23 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Blog ini milik 15 orang mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang sedang melaksanakan KKN Reguler di Desa Pakis, Kec. Limbangan, Kab. Kendal, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Reguler 83 UIN Walisongo Menggali Potensi dan Manfaat Dodol Kolang-Kaling di Desa Pakis

2 Desember 2024   15:58 Diperbarui: 2 Desember 2024   21:33 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pembuatan Dodol Kolang-Kaling dengan Cara Tradisional (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Desa pakis merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Desa ini memiliki kekayaan alam berupa pohon aren yang melimpah dan tumbuh subur di daerah tersebut. Selain diproduksi sebagai gula aren melalui air niranya, ternyata buah kolang-kaling yang berasal dari pohon aren tersebut juga diolah sebagai salah satu bahan dasar dalam pembuatan dodol kolang-kaling  oleh warga desa pakis.

Baru-baru ini Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang berkesempatan terjun langsung untuk mengamati proses produksi dodol kolang-kaling tersebut. Dalam pembuatannya, dibutuhkan kesabaran dan ketelitian agar dapat menciptakan dodol kolang-kaling dengan tekstur dan rasa yang sempurna.  Bahan-bahan yang digunakan tanpa menggunakan pengawet atau tambahan bahan kimia, sehingga kualitas dari dodol kolang-kaling ini cukup aman dan tidak berbahaya bagi tubuh.
Dodol kolang-kaling ini juga memiliki manfaat yang cukup baik bagi tubuh, diantaranya kolang-kaling yang terkandung dalam dodol tersebut mengandung serat yang tinggi sehingga baik untuk pencernaan, mengandung kalsium yang baik bagi tulang, rendah kalori sehingga dapat digunakan sebagai cemilan, dan gula merahnya yang mengandung antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.

Meskipun memiliki banyak manfaat serta cita rasa yang unik, dodol kolang-kaling ini belum dipasarkan ke luar wilayah desa. Produk ini dibuat untuk kebtuhan lokal saja, seperti untuk cemilan warga lokal atau sebagai oleh-oleh bagi penduduk sekitar. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UIN Walisongo berupaya membantu menambah wawasan warga tersebut akan pentingnya pemasaran produk dodol kolang-kaling yang memiliki potensi cukup baik jika dikembangkan kedepannya melalui sosialisasi dan pelatihan digital marketing. Diharapkan dengan adanya sosialisasi dan pelatihan digital marketing yang dilakukan akan dapat membantu warga desa pakis dalam mengembangkan potensi usahanya, terutama dalam produksi dodol kolang-kaling.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun