Mohon tunggu...
KKNReguler39
KKNReguler39 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

kegiatan kkn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lestarikan Budaya Daerah, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Menjadi Penari Reog

14 November 2022   17:39 Diperbarui: 14 November 2022   17:40 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang- Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 39 ikut dalam pelestarian budaya daerah dengan berpartisipasi sebagai penari Reog Turonggo Budoyo Desa Purworejo, Senin (24/10/2022).

Dalam rangka penyambutan Tim Evaluasi PKK Kabupaten Semarang, Desa Purworejo mempersiapkan berbagai hal untuk ditunjukkan. Hal tersebut tidak luput dengan menunjukkan kesenian  khas dari Desa Purworejo yakni Reog Turonggo Budoyo.

Kesenian reog ini merupakan kesenian yang turun temurun dari para leluhur Desa Purworejo sejak tahun 1985. Awalnya kesenian reog ini hanya sebuah kegiatan latihan rutinan biasa warga desa setempat setiap malam kamis atau malam minggu dan belum memiliki nama. Karena antusiasme warga setempat sangat besar terhadap kesenian reog kemudian dibuatlah grup Reog Turonggo Budoyo ini hingga akhirnya pada tahun berikutnya kesenian reog ini dapat berkembang dan telah diundang ke beberapa acara hajatan warga baik dari desa setempat maupun desa tetangga.

Kesenian ini kembali aktif setelah beberapa tahun terakhir berhenti karena adanya korona virus dan pergantian kepengurusan dari yang sebelumnya.

Setelah lama berhenti, Kesenian Reog Turonggo Budoyo hadir kembali dalam acara Evaluasi 10 Program Pokok PKK di Desa Pirworejo, Kec. Suruh, Kab. Semarang sebagai penyambutan. Tidak hanya warga setempat yang ikut sebagai penari, mahasiswa KKN Posko 39 juga ikut serta sebagai penari.

Kesenian ini dilibatkan dalam acara penyambutan Kegiatan Evaluasi 10 Program PKK Desa Purworejo dengan tujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kembali kesenian khas Purworejo agar semakin banyak yang mengenal dan menjaga kesenian ini agar tetap ada.

Supriyono, sesepuh desa mengungkapkan harapan dan rasa senangnya atas kembali aktifnya kesenian.

"Kesenian ini sudah lama dan merupakan khas Purworejo, jadi saya berharap ini akan selalu ada dan dilestarikan sampai nanti" ujarnya.

" Saya merasa senang dengan keterlibatan mahasiswa KKN, karena mau ikut melestarikan kesenian daerah", tambahnya.

Andhini Rosa Ausatina salah satu mahasiswa KKN yang ikut serta merasa antusias karena ini merupakan pengalama pertamanya.

"Awalnya gugup karena ini pengalaman pertama, tapi setelah selesai ternyata seru banget. Seneng bisa punya pengalaman seperti ini."

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 39

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun