Mohon tunggu...
KKN REGULER 83 POSKO 6 NGAMPIN
KKN REGULER 83 POSKO 6 NGAMPIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seputar kegiatan KKN Reguler 83

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Daur Ulang Minyak Jelantah jadi Produk Bernilai, Mahasiswa KKN REG 83 UIN Walisongo Adakan Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi di Ngampin

16 November 2024   13:34 Diperbarui: 16 November 2024   13:36 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngampin, 14 November 2024 -- Sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi berbahan dasar limbah minyak jelantah di Kelurahan Ngampin, Kecamatan Ambarawa. Pelatihan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai cara mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai jual, yakni lilin aromaterapi. Selain memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan mengurangi pencemaran akibat pembuangan minyak jelantah yang tidak terkelola, pelatihan ini juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat Ngampin.

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada 14 November 2024 dan diikuti oleh puluhan warga desa yang sebagian besar merupakan pemilik usaha kecil atau ibu rumah tangga yang ingin menambah keterampilan. Pelatihan tersebut mengajarkan cara memanfaatkan limbah minyak jelantah yang selama ini sering dibuang begitu saja menjadi lilin aromaterapi yang tidak hanya ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomi tinggi tetapi juga berguna untuk berbagai kebutuhan seperti sebagai bahan dekorasi rumah, pengharum ruangan, dan produk relaksasi.

"Pelatihan ini merupakan wujud nyata dari pemberdayaan masyarakat Desa Ngampin, sekaligus mengajarkan mereka untuk memanfaatkan bahan yang biasanya dianggap sampah menjadi produk yang bernilai jual. Selain itu, kami berharap warga setempat dapat menerapkan keterampilan ini di rumah dan mengembangkan produk ini untuk dijual, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga Ngampin". ujar Laras, salah satu mahasiswi KKN UIN Walisongo yang memimpin pelatihan.

Pelatihan dimulai dengan penjelasan mengenai pentingnya pengelolaan limbah yang benar. Setelah itu, peserta diberi pengetahuan teknis tentang cara mengelolah limbah minyak jelantah  menjadi bahan dasar lilin aromaterapi. Mulai dari perendaman minyak jelantah menggunakan arang selama 24 jam untuk mengurangi bau dari minyak jelantah, penyaringan, kemudian perebusan minyak jelantah yang dicampur dengan bahan bahan alami seperti palm wax sebagai bahan pengikat atau pemadat, essential oil dan pewarna. Tahap terakhir yaitu pencetakan lilin dan dihias sesuai kreatifitas masing-masing  peserta.

Pelatihan tersebut mendapat sambutan positif dari kepala RW dan warga setempat. Ibu Anik selaku ibu ketua RW mengungkapkan, "Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UIN Walisongo. Pelatihan ini memberikan wawasan ilmu baru bagi masyarakat kami untuk mengolah limbah yang seringkali tidak terpakai menjadi sesuatu yang bermanfaat dan dapat mendatangkan keuntungan".

Mahasiswa KKN UIN Walisongo berharap setelah diselenggarakannya pelatihan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa keterampilan baru bagi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian desa. Dengan mengubah limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai, masyarakat tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang bisnis baru yang berkelanjutan. Harapannya pelatihan ini dapat menjadi awal dari perubahan yang lebih besar dalam pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun