Mohon tunggu...
KKN Rancakasumba
KKN Rancakasumba Mohon Tunggu... Guru - Kuliah Kerja Nyata Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru Desa Rancakasumba

Kuliah Kerja Nyata Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru Desa Rancakasumba Tahun 2019 Kelompok 2

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Day 1: Rancakasumba Sebuah Nama Sejuta Cerita

16 Juli 2019   14:23 Diperbarui: 16 Juli 2019   14:44 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan dalam memulai kuliah kerja nyata telah mempertemukan saya kepada sebuah pengalaman hidup yang berharga dan penuh cerita. Garis takdir membawa saya dengan tempat yang saat ini menjadi keseharian hidup. Ya, Rancakasumba, desa kecil di bagian selatan Bandung kini memberikan warna dalam satu babak kehidupan baru penuh tantangan.

Kesan pertama yang diterima dari penelusuran di Rancakasumba rupanya telah menarik hati untuk tertambat padanya. Bentangan luas sawah mengantarkan pada nostalgia situasi desa yang asri, tenang dan damai. Riuh rendah suasana kota tidak terasa memekakan pikiran dan pengelihatan. Jalanan beton tidak seramai di kota-kota, ia nampak seolah kesepian karena derit roda jarang bertatap muka dengan badan jalan.

Aktifitas kerja para warganya rupa-rupa adanya. Pabrik ada, petani ada, buruh pun ada. Memang tidak seberagam profesi layaknya diperkotaan. Panorama gunung yang tampak jelas dari sisi pematang sawah memberikan nilai tambah guna memberikan kejernihan dan kesejukan diri dalam berpikir. Membantu mengurangi kesenduan dari suasana hiruk pikuk suasana perkotaan.

Lewat upacara pelepasan yang dilaksanakan pihak kampus, secara sah kemudian para mahasiswa KKN telah mendapat legitimasi untuk bisa terjun dan melakukan pengabdian pada masayarakat. Kampus tentu melepas para mahasiswanya dengan harapan mampu memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung guna kepentingan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan program nasional Citarum Harum.

Tidak selang berapa lama dari pelapasan kampus, seluruh mahasiswa peserta langsung menyebar ke poskonya masing-masing. Semuanya jelas membawa rancangan program untuk diimplementasikan pada masyarakat. Saya sendiri pun juga mengemban agenda, baik itu untuk masyarakat ataupun khusus dalam upaya revitalisasi sungai Citarum.

Hal yang membuat saya dan kelompok terenyuh adalah pada sambutan dari masyarakat entah itu desa, TNI, maupun RT-RW yang telah dengan senang hati mau dan bahkan menantikan kehadiran para mahasiswa KKN. Anak-anak berlarian kesana kesini dan tertawa mengiringi kedatangan para mahasiswa KKN. Beberapa dari mereka berkata bahwa dengan adanya mahasiswa KKN maka tingkat keaktifan dari kampungnya sendiri dapat signifikan meningkat.

Tentunya dibalik harapan besar mereka, sebetulnya terselip tantangan besar bagi saya dan kelompok untuk secara maksimal mampu memenuhi angan dan keinginan para masyarakat. Lebih jauh, tentu harapannya adalah untuk bagaimana caranya mampu mengembangangkan masyarakat secara keseluruhan, terutama tentang pola hidup bersih yang juga berkaitan dengan revitalisasi sungai Citarum.

Hari ini adalah gerbang awal bagi mahasiswa KKN untuk bisa mengidentifikasi dan administrasi masalah serta keunggulan lokasi KKN. Melalui usaha, upaya, dan niat tulus tentu harapannya guna tercapainya tujuan KKN seutuhnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun