Mohon tunggu...
KKNMIT18 POSKO42
KKNMIT18 POSKO42 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN MIT-18 Posko 42 merupakan anggota KKN yang berasal dari UIN Walisongo Semarang. Posko kami berada di desa Pucangrejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Jumlah anggota dari kelompok KKN 15 mahasiswa yang terdiri dari 3 fakultas di UIN Walisongo Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kearifan Lokal Penggunaan Batu Kristal Untuk Berdzikir

13 Juli 2024   20:55 Diperbarui: 14 Juli 2024   23:30 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kominfo

Kamis, 11 Juli 2024-Sebagaimana semboyan Negara Indonesia Ini "Bhinneka Tunggal Ika", banyak sekali keragaman suku, budaya, agama, bahkan tradisi yang luar biasa tersebar diberbagai daerah Negara kita ini. Salah satunya di Desa Pucangrejo Kecamatan Pegandon yang masih sangat kental dengan budaya kearifan lokalnya dalam menggunakan batu Kristal untuk sarana perhitungan dzikir.


Tepat di setiap malam Jum'at kliwon, masyarakat Desa Pucangrejo selalu melaksanakan dzikir dan pembacaan shalawat nariyah sebanyak 4444 kali dalam satu majelis atau satu kali duduk. Hal tersebut bertujuan untuk mengajak para masyarakat muhasabah diri bersama-sama memohon kepada Allah SWT agar dijauhkan dari segala bala' (bahaya) dan memohon untuk dapat dikabulkan segala hajatnya. Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Baitul Mukminin dan diikuti oleh semua kalangan mulai dari remaja masjid, mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 42, Bapak/Ibu Masyarakat, dan para Ulama sepuh yang ada di Desa Pucangrejo.


Acara diawali dengan pembacaan Asmaul Husna sebanyak 3 kali, ayat kursi, dan dilanjutkan pembacaan shalawat nariyah sebanyak 4444 kali. Untuk mengetahui seberapa banyak shalawat nariyah yang kita baca, dari masing-masing diberi beberapa batu Kristal berwarna hitam yang sebelumnya sudah dihitung sejumlah 4444 untuk dibagikan kepada para hadirin yang hadir dalam acara ini. Jadi, setiap hadirin yang hadir nantinya mendapatkan satu piring kecil batu Kristal dan satu gelas plastik untuk tempat batu Kristal setelahnya.
Jika masing-masing dari para hadirin sudah menyelesaikan bagian dari bacaan shalawat nariyah melalui batu Kristal tersebut, maka batu Kristal dikumpulkan untuk bisa digunakan kembali nantinya. Mungkin terkesan jadul, tapi metode dan cara ini sangat mempermudah untuk memastikan pembacaan shalawat nariyah itu sudah genap dibaca 4444 kali atau belum. Para masyarakat pun sangat semangat dalam mengikuti acara dari awal hingga akhir. Acara ini ditutup dengan pembacaan do'a dan syukuran bersama.
Dari kegiatan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa, banyak sekali kearifan lokal yang masih bisa kita lestarikan di tengah maraknya kemajuan teknologi untuk saat ini. Apalagi untuk kaum generasi muda yang sudah tidak sedikit enggan mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan terkhusus kegiatan keagamaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun