Tantangan KKN di Lingkungan Perkotaan

Kegiatan KKN identik dengan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dan mahasiswa dituntut menjadi fasilitator demi terwujudnya kemadirian masyarakat. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kebutuhan masyarakat kota dan desa memiliki perbedaan. Kebutuhan masyarakat desa sering diasosiasikan dengan kebutuhan akan akses, fasilitas, infrastruktur, dan pemenuhan kebutuhan dasar. Sedangkan pada masyarakat kota diasosiasikan sebagai masyarakat yang satu langkah sudah memiliki kesempatan terhadap fasilitas serta akses menuju kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan dasar.  

Namun perlu diketahui bahwa kegiatan KKN di lingkungan kota memiliki tantangan tersendiri dibandingkan dengan melakukan pemberdayaan di lingkungan pedesaan. Pada saat mahasiswa hendak melakukan program kerja, ada banyak kepentingan yang menunggangi program yang telah dirancang oleh Tim Mahasiswa KKN. Sebut saja salah satu Tim KKN UIN Walisongo yang ditempatkan di wilayah Kota Semarang. Saat mereka akan melaksanakan program kerja (proker) yaitu "pelatihan pembuatan olahan masakan" terdapat salah satu tokoh masyarakat setempat ingin masuk untuk mengisi acara yang akan membicarakan seputar pemilu.

Merasa tidak relevan dengan konsep tema yang diusung, Tim KKN menolak dengan halus permintaan tersebut. Sebetulnya ada banyak tumpukan kepentingan yang disadari ataupun tidak dalam kegiatan yang diikuti atau dibuat oleh mahasiswa. Prinsip kehati-hatian senantiasa diterapkan dalam menjalankan setiap kegiatan agar kepentingan masing-masing tidak bertabrakan. 

Selain itu, keberagaman yang ada di wilayah perkotaan juga menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa KKN. Pasalnya mereka harus melakukan kegiatan yang mengakomodir seluruh keberagaman tersebut. Salah satunya perbedaan agama, agama menjadi sesuatu yang cukup sensitif dalam masyarakat. Perlu kehati-hatian serta strategi khusus dalam merancang kegiatan sehingga dapat merangkul berbagai umat beragama. Dari fenomena tersebut dibutuhkan pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada terciptanya hubungan yang harmonis antar umat beragama.

Penempatan mahasiswa KKN di wilayah perkotaan menjadi menarik untuk dilihat dari strategi, pendekatan, dan isu-isu yang diangkat. Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk peka terhadap lingkungan dalam melihat realitas sosial yang ada. dengan tuntutan dari keadaan yang didapat oleh mahasiswa di lingkungan perkotaan membantu mahasiswa untuk berpikir kritis terhadap realitas sosial yang ada dalam masyarakat kota sehingga mampu menempa mahasiswa menemukan jalan moderat bagai perbedaan yang ada.