Mohon tunggu...
KKN MIT16 POSKO 135
KKN MIT16 POSKO 135 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN MIT KE-16 UIN Walisongo Semarang

Membaca, Diskusi, Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunjungan Industri Pabrik Tempe oleh Mahasiswa KKN Posko 135 di Desa Bandungrejo Mendapat Apresiasi

14 Juli 2023   20:06 Diperbarui: 14 Juli 2023   20:13 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Bapak Mat Yamin selaku pemilik pabrik tempe di Desa Bandungrejo, penuh senyum dan ilmu yang bermanfaat/Dokpri

Tempe bukanlah makanan yang asing lagi bagi kebanyakan orang , karena suudah menjadi makanan pelengkap lauk pauk sehari - hari . Terbuat dari kedelai yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral seperti kalsium, asam folat, kalium serta besi. Selain itu, protein yang dikandung kedelai terdiri dari semua asam amino esensial yang sangat diperlukan bagi kesehatan.

Pada hari Jumat , 14 Juli 2023 mahasiswa KKN MIT 16 posko 135 berkunjung ke tempat pembuatan Tempe/Industri di Desa Bandungrejo milik Bapak Mat Yamin, letaknya sekitar 1 km dari lokasi posko. setiba di industri para mahasiswa mendapat pelajaran tambahan serta diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab sekilas pembuatan tempe. 

Tidak hanya berkunjung saja, Namun mahasiswa KKN juga melakukan praktek langsung pembuatan tempe yang dibimbing oleh pihak industri. mereka belajar mulai dari proses sampai hasil akhir yaitu pengepakan. Adapun tujuan daripada dilaksanakannya kunjungan ini adalah turut serta dalam membangun jaringan dan pengembangan dengan pihak UMKM setempat, yang nantinya dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Kewirausahaan.

Agar potensi daerah dapat bermanfaat, dengan melihat peluang yang ada, sarana dan prasarana ekonomi tentunya dapat menunjang serta mendorong kegiatan ekonomi pada masyarakat . Salah satunya adalah usaha produk olahan tempe. Pabrik Home industri ini sudah berdiri kurang lebih selama 30 tahunan. Memiliki 3 karyawan yang membantu proses pembuatan tempe. Industri tempe yang diusahakan oleh bapak Mat Yamin ini masih dilakukan dengan cara tradisional.

Untuk membuat tempe yang pertama sediakan kedelai sesuai porsi , kemudian kedelai dipilah-pilah, buang kedelai yang rusak/busuk. menurut pak mat yamin selaku pihak industri, untuk produksi tempe yang berkualitas bahannya menggunakan kedelai impor karena mutu dan kualitasnya yang jauh lebih bagus dari pada kedelai lokal. setelah selesai kedelai kemudian direndam semalam. 

Selanjutnya, kedelai dicuci bersih. Rebus sampai mendidih kedelai yang sudah selesai dicuci Lakukan perendaman kedelai, sekitar 12-24 jam. Lakukan pencucian dengan air mengalir Kemudian, kedelai dikelupas kulitnya sampai bersih Kedelai yang sudah selesai dikupas, selanjutnya direbus sampai mendidih Setelah mendidih, kedelai didinginkan/ditiris. 

Setelah dingin benar, lakukan peragian, ragi dicampur dengan Kedelai Selanjutnya tempe dibungkus, bisa dengan daun pisang atau plastik yang dilubangi dengan paku jarak +- 1 cm. Setelah dibungkus, lakukan proses fermentasi/pemeraman, 24 jam pertama ditutup rapat, lalu dibuka. Selanjutnya Untuk proses penjemuran kurang lebih membutuhkan waktu 2-3 hari .

Total tempe yang diproduksi di pabrik tempe milik  pak Mat Yamin ini bisa mencapai 800 pcs per harinya .  Hal tersebut belum merupakan jumlah maksimal, karena biasanya kalau ada pesanan jumlahnya bisa lebih dari itu.Untuk harga tempe ini Ada tiga macam ujar pak mat yamin , "Ada yang ukuran kecil , sedang dan juga besar, harganya pun berbeda tiap ukuranya. Untuk ukuran kecil diberi harga Rp. 1000, sedangkan untuk ukuran sedang diberi harga Rp. 2000 dan yang besar diberi harga Rp. 5000.," Nantinya tempe - tempe ini akan dijual di daerah sekitar dan di daerah wonosekar kecamatan mranggen kabupaten Demak .

Penulis: Ahmad Dairobi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun