Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata kolaboratif (KKN-k) Posko 115 mampu menciptakan inovasi baru dalam dunia pertanian, yaitu dengan mengembangkan pupuk kandang ramah lingkungan. Kegiatan ini dilakukan di Desa sidomulyo, yang merupakan salah satu daerah dengan potensi pertanian yang tinggi.
Dalam program KKN ini, mahasiswa bekerja sama dengan petani lokal untuk mengolah kotoran ternak menjadi pupuk kandang yang berkualitas. Proses pembuatan pupuk kandang ini melalui beberapa tahap, mulai dari pengumpulan kotoran ternak, fermentasi, hingga penyaringan untuk mendapatkan pupuk yang siap digunakan.
Salah satu anggota tim KKN, noval jialhaq, menjelaskan bahwa ide ini muncul dari permasalahan yang sering dihadapi oleh petani setempat, yaitu tingginya biaya pembelian pupuk kimia yang berdampak buruk pada lingkungan. "Kami melihat bahwa kotoran ternak yang melimpah di desa ini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik yang tidak hanya lebih murah, tetapi juga lebih ramah lingkungan," ujarnya.
Proses pembuatan pupuk kandang ini memanfaatkan teknologi sederhana yang dapat diadopsi oleh masyarakat setempat. Selain itu, mahasiswa KKN-K juga memberikan pelatihan kepada petani tentang cara pembuatan dan penggunaan pupuk kandang ini dalam pertanian mereka.
Dengan berakhirnya program KKN ini, para mahasiswa berharap bahwa pengetahuan yang mereka bagikan dapat terus dimanfaatkan oleh masyarakat dan memberi dampak positif jangka panjang bagi pertanian di Desa Sidomulyo. Program ini juga menjadi bukti bahwa inovasi di bidang pertanian tidak selalu membutuhkan teknologi canggih, tetapi juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H