Mohon tunggu...
Kknposko115
Kknposko115 Mohon Tunggu... Lainnya - Belum bekerja

Kami dari kelompok KKN-K 115 Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember ingin membagikan cerita dan pengalaman kami selama menjalani program KKN-Kolaboratif di Sidomulyo, Semboro, Jember. Melalui kerja sama dengan masyarakat, dan pemerintah setempat, serta pendekatan partisipatif dengan harapan dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi komunitas Desa Sidomulyo.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Kolaboratif Posko 115 Berhasil Mengembangkan Pupuk Kandang: Solusi Ramah Lingkungan Untuk Pertanian

24 Agustus 2024   21:25 Diperbarui: 24 Agustus 2024   21:30 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: perkap kkn-k 115 (dokpri)

   Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata kolaboratif (KKN-k) Posko 115 mampu menciptakan inovasi baru dalam dunia pertanian, yaitu dengan mengembangkan pupuk kandang ramah lingkungan. Kegiatan ini dilakukan di Desa sidomulyo, yang merupakan salah satu daerah dengan potensi pertanian yang tinggi.

Dalam program KKN ini, mahasiswa bekerja sama dengan petani lokal untuk mengolah kotoran ternak menjadi pupuk kandang yang berkualitas. Proses pembuatan pupuk kandang ini melalui beberapa tahap, mulai dari pengumpulan kotoran ternak, fermentasi, hingga penyaringan untuk mendapatkan pupuk yang siap digunakan.

gambar: perkap kkn-k 115 (dokpri)
gambar: perkap kkn-k 115 (dokpri)
Salah satu anggota tim KKN, noval jialhaq, menjelaskan bahwa ide ini muncul dari permasalahan yang sering dihadapi oleh petani setempat, yaitu tingginya biaya pembelian pupuk kimia yang berdampak buruk pada lingkungan. "Kami melihat bahwa kotoran ternak yang melimpah di desa ini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik yang tidak hanya lebih murah, tetapi juga lebih ramah lingkungan," ujarnya.

gambar: perkap kkn-k 115 (dokpri)
gambar: perkap kkn-k 115 (dokpri)
Proses pembuatan pupuk kandang ini memanfaatkan teknologi sederhana yang dapat diadopsi oleh masyarakat setempat. Selain itu, mahasiswa KKN-K juga memberikan pelatihan kepada petani tentang cara pembuatan dan penggunaan pupuk kandang ini dalam pertanian mereka.


Dengan berakhirnya program KKN ini, para mahasiswa berharap bahwa pengetahuan yang mereka bagikan dapat terus dimanfaatkan oleh masyarakat dan memberi dampak positif jangka panjang bagi pertanian di Desa Sidomulyo. Program ini juga menjadi bukti bahwa inovasi di bidang pertanian tidak selalu membutuhkan teknologi canggih, tetapi juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun