Mohon tunggu...
kkn polengan
kkn polengan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Kami merupakan Tim KKN Universitas Tidar 2024 yang beranggotakan 10 mahasiwa dan mahasisiwi yang terdiri dari 3 fakultas dan 5 program studi. Kami mendapatkan lokasi pengabdian di Dusun Gejayan, Desa Polenagan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNTIDAR Sukses Hidupkan Kembali Bank Sampah "GARASI" di Dusun Gejayan Desa Polengan

2 Agustus 2024   21:39 Diperbarui: 2 Agustus 2024   21:41 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Untidar di Desa Polengan berhasil menghidupkan kembali bank sampah Dusun Gejayan yang sempat vakum. Inisiatif ini disambut antusias oleh warga, terbukti dengan meningkatnya jumlah warga yang membawa sampah untuk didaur ulang.

Septian selaku ketua KKN mengatakan, "Kami melihat potensi besar dari bank sampah ini untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya pengelolaan sampah. Selain itu, bank sampah juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi warga."

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap permasalahan pengelolaan sampah yang masih menjadi isu serius, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Dalam banyak kasus, kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik masih minim, yang mengarah pada dampak negatif seperti banjir dan masalah kesehatan. 

Di Dusun Gejayan, Desa Polengan, mahasiswa KKN mengaktifkan Bank Sampah Garasi (Gejayan Rapi dan Bersih) dengan menjalankan program sosialisasi bersama warga, pembentukan struktur kepengurusan, pembuatan SK mengenai Pengelolaan Bank Sampah dan memulai pengumpulan serta pemilahan sampah. Berbagai jenis sampah seperti plastik, kertas, dan botol bekas dikumpulkan dan dipilah. Sampah yang sudah dipilah kemudian dijual ke pengepul untuk didaur ulang. Hasil penjualan 85% digunakan untuk  tabungan nasabah bank sampah dan 15% dipentukkan sebagai kas dusun.

Dokumentasi TIM KKN Desa Polengan
Dokumentasi TIM KKN Desa Polengan

"Penghidupan kembali bank sampah setelah vakum karena pandemi covid-19 diharapkan dapat membantu menangani pengelolaan sampah di Dusun Gejayan dan menciptakan kebiasan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga serta memanfaatkan potensi sampah untuk meningkatkan ekonomi warga," ucap Ibu Darwati selaku manajer Bank Sampah Garasi. 

Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci sukses dalam menjalankan program bank sampah. Dengan mengedukasi dan melibatkan masyarakat, program bank sampah tidak hanya bertujuan untuk memecahkan masalah sampah, tetapi juga untuk mempromosikan kolaborasi dan kependidikan di tingkat komunitas. Diharapkan, penghidupan kembali bank sampah ini dapat berkelanjutan sehinga  dapat diadopsi dan diterapkan tidak hanya di Dusun Gejayan tetapi juga di dusun-dusun lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun