Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Untidar di Desa Polengan berhasil menghidupkan kembali bank sampah Dusun Gejayan yang sempat vakum. Inisiatif ini disambut antusias oleh warga, terbukti dengan meningkatnya jumlah warga yang membawa sampah untuk didaur ulang.
Septian selaku ketua KKN mengatakan, "Kami melihat potensi besar dari bank sampah ini untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya pengelolaan sampah. Selain itu, bank sampah juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi warga."
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap permasalahan pengelolaan sampah yang masih menjadi isu serius, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Dalam banyak kasus, kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik masih minim, yang mengarah pada dampak negatif seperti banjir dan masalah kesehatan.Â
Di Dusun Gejayan, Desa Polengan, mahasiswa KKN mengaktifkan Bank Sampah Garasi (Gejayan Rapi dan Bersih) dengan menjalankan program sosialisasi bersama warga, pembentukan struktur kepengurusan, pembuatan SK mengenai Pengelolaan Bank Sampah dan memulai pengumpulan serta pemilahan sampah. Berbagai jenis sampah seperti plastik, kertas, dan botol bekas dikumpulkan dan dipilah. Sampah yang sudah dipilah kemudian dijual ke pengepul untuk didaur ulang. Hasil penjualan 85% digunakan untuk  tabungan nasabah bank sampah dan 15% dipentukkan sebagai kas dusun.
"Penghidupan kembali bank sampah setelah vakum karena pandemi covid-19 diharapkan dapat membantu menangani pengelolaan sampah di Dusun Gejayan dan menciptakan kebiasan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga serta memanfaatkan potensi sampah untuk meningkatkan ekonomi warga," ucap Ibu Darwati selaku manajer Bank Sampah Garasi.Â
Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci sukses dalam menjalankan program bank sampah. Dengan mengedukasi dan melibatkan masyarakat, program bank sampah tidak hanya bertujuan untuk memecahkan masalah sampah, tetapi juga untuk mempromosikan kolaborasi dan kependidikan di tingkat komunitas. Diharapkan, penghidupan kembali bank sampah ini dapat berkelanjutan sehinga  dapat diadopsi dan diterapkan tidak hanya di Dusun Gejayan tetapi juga di dusun-dusun lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H