Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur- Mahasiswa Universitas Jember yang sedang melaksanakan KKN Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Desa Pace sukses menjalankan salah satu program kerja utama, yaitu sosialisasi dan pelatihan perbanyakan Agens Pengendali Hayati (APH). Kegiatan yang berlangsung pada Jum'at (16/08/2024) dan bertempat di rumah salah satu anggota kelompok tani dihadiri sekitar 35 petani kopi, penyuluh pertanian lapang (PPL), Perwakilan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember, dan perangkat Desa Pace. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para petani dalam mengelola hama tanaman kopi dengan metode ramah lingkungan.
Sosialisai dan pelatihan ini mengundang antusiasme dari para petani untuk mempelajari metode perbanyakan APH terutama jamur Entomopatogen, Beauveria bassiana. Dalam kegiatan ini mahasiswa KKN PMM Universitas Jember bersama Dosen Pembimbing Lapang (DPL) memberikan penjelasan mengenai pentingnya penggunaan APH Â sebagai alternatif pengendalian hama PBKo dan kutu putih yang sedang marak mengganggu tanaman kopi petani di Desa Pace. Selain itu, kegiatan ini juga membantu mengurangi ketergantungan petani terhadap penggunaan pestisida kimia.
Selain pemaparan materi, para petani juga diberikan kesempatan untuk melakukan praktik langsung cara perbanyakan jamur Entomopatogen, Beauveria bassiana menggunakan media padat berupa beras jagung dan media cair berupa air rebusan kentang. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kemandirian petani kopi di Desa Pace dalam meningkatkan hasil pertanian yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember yang diwakili oleh Bapak Imam, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini. "Kami harap pengendalian hama pada tanaman kopi yang dilakukan dengan cara hayati ini harus diteruskan karena tidak berpotensi merusak tanaman dengan bahan kimia."
Dengan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini, kami berharap petani kopi di Desa Pace dapat menjadi contoh petani lain dalam bidang pengendalian hayati untuk mendukung pertanian berkelanjutan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H