Mojokerto, 27 Januari 2024 - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) resmi melepas 70 kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) 2024. Acara pelepasan dilaksanakan di Desa Wisata Kertosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Rabu (24/01/2024).
Pelepasan tersebut dihadiri oleh Rektor Umsida, Dr. Hidayatullah, M.Pd., Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pasuruan, dan Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Umsida menyampaikan bahwa KKN-P merupakan salah satu program unggulan Umsida yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
"KKN-P merupakan ajang bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang telah mereka peroleh di bangku kuliah. Melalui KKN-P, mahasiswa diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat," ujar Rektor Umsida.
KKN-P 2024 mengusung tema "Pengembangan Desa Mandiri melalui Penanggulangan Stunting guna Mewujudkan Gaya Hidup Sehat Berbasis Potensi Lokal, Teknologi, dan Green Economy". Tema ini dipilih untuk menjawab permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Pasuruan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PDM Kabupaten Pasuruan berharap agar mahasiswa KKN-P dapat bersinergi dengan masyarakat dalam mengembangkan potensi desa.
"Mahasiswa KKN-P diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujar Ketua PDM Kabupaten Pasuruan.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan juga menyampaikan harapannya agar mahasiswa KKN-P dapat turut berperan dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Pasuruan.
"Kabupaten Pasuruan memiliki potensi pariwisata yang besar. Mahasiswa KKN-P diharapkan dapat berkontribusi dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Pasuruan," ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan.
Salah satu kelompok KKN-P yang turut hadir dalam acara pelepasan tersebut adalah Kelompok 47 yang berlokasi di Desa Candiharjo, Kabupaten Mojokerto. Ketua Kelompok 47, Himawan Noer, mengatakan bahwa kelompoknya akan fokus pada kegiatan penanggulangan stunting dan pengembangan potensi desa.
"Kami akan melakukan berbagai kegiatan untuk menanggulangi stunting, seperti memberikan penyuluhan kepada masyarakat, melakukan pendampingan kepada ibu hamil dan menyusui, serta membuat program pelatihan makanan tambahan," ujar Himawan Noer.
