Pasir Jaya, 27 Agustus 2024 - Siapa sangka, perpaduan unik antara cabai dan daun singkong dari Desa Pasir Jaya bisa melahirkan inovasi produk yang menarik. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata FIPHAL Universitas Djuanda yang bertugas di desa tersebut berhasil menciptakan bubuk cabai dengan sentuhan daun singkong yang memberikan sensasi pedas yang berbeda. Bubuk cabai daun singkong ini bukan sekadar inovasi belaka, tetapi juga sebuah solusi cerdas dalam mengoptimalkan potensi sumber daya alam desa.Â
 "Saya sedang mencoba mengembangkan cabai dengan metode Jadam supaya meminimalisir terikatnya unsur hara", Ujar Bapak Feri selaku pemililk kebun cabai yang berada di RW 8 Desa Pasir Jaya. Dengan melimpahnya cabai dan daun singkong, mahasiswa KKN melihat peluang untuk menciptakan produk olahan yang dapat bernilai jual. Berbagai riset dan eksperimen yang telah dilakukan, mereka berhasil menemukan formula yang tepat untuk menggabungkan cabai dan daun singkong sehingga menghasilkan cita rasa yang lebih unik.
Potensi daun singkong yang digunakan berasal dari wilayah RW 6. Â Penggunaan daun singkong sebagai alternatif pengganti rumput laut dalam proses pembuatan bubuk cabai nori merupakan langkah yang inovatif dalam upaya memanfaatkan sumber daya lokal. Maka dari itu, mahasiswa KKN FIPHAL kelompok 8 mengadakan demonstrasi produk inovasi yang secara langsung diperlihatkan proses pembuatannya kepada beberapa warga Desa Pasir Jaya.
Pada saat produk demonstrasi pembuatan produk selesai dibuat, Ibu-Ibu yang hadir diberikan kesempatan untuk mencicipi produknya dan memberikan tanggapan yang positif dengan mengatakan bahwa bubuk cabai tersebut rasa pedasnya enak dan sudah cukup. Mereka antusias mencoba produk ini dan berharap inovasi ini dapat terus dikembangkan sehingga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat.
Perpaduan bahan cabai dan daun singkong menciptakan rasa pedas yang lebih kompleks dan sedikit rasa pahit yang menyegarkan dari daun singkong. Proses pembuatan bubuk cabai dengan perpaduan daun singkong cukup sederhana sehingga mudah dipahami oleh warga dengan harapan dapat diikuti kembali dan menumbuhkan keinginan mereka dalam menjadikannnya sebagai produk unggul yang bernilai jual tinggi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H