(25/01/25) Desa Pasawahankidul adalah salah satu desa yang diberikan kekayaan sumber daya alam yang melimpah pada aspek pertanian dan perkebunannya, salah satunya adalah buah rambutan. Rambutan (Nephilium lappaceum) adalah buah tropis yang berasal dari Asia Tenggara. Buah ini memiliki kulit berbulu khas berwarna merah, dengan daging buah berwarna putih, berair, dan memiliki rasa manis dan sedikit asam. Melihat peluang dari hasil panen rambutan yang melimpah, pemberdayaan masyarakat melalui produksi selai rambutan dapat menjadi alternatif usaha yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan hanya menjual buah rambutannya langsung.
Pemanfaatan Rambutan sebagai Produk Bernilai Ekonomi
Rambutan memiliki rasa manis dan tekstur yang cocok diolah menjadi menjadi berbagai produk olahan, salah satunya menjadi selai. Karena pembuatan selai rambutan merupakan adalah olahan yang cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan peralatan masak yang sederhana, maka pemberdayaan produk inilah yang mahasiswa KKN Universitas Singaperbangsa Karawang jadikan program kerja utama untuk Desa Pasawahankidul. Diketuai oleh Fitrah Diraya Sutardi (mahasiswa program studi Manajemen), Taufiqur Rahman (mahasiswa program studi Manajemen Pendidikan Islam), dan Ambar Woro Hastuti (mahasiswi program studi Akuntansi), acara ini sukses dijalankan di Kantor Desa Pasawahankidul pada tanggal 25 Januari 2025.
Proses Produksi Selai Rambutan
Tahap awal yang dilakukan pada kegiatan ini adalah pemilihan buah rambutan yang matang sempurna agar menghasilkan rasa manis alami. Setelah itu, dilakukan pengupasan, pemisahan biji, dan penghancuran daging buah rambutan dengan blender hingga halus. Daging rambutan yang sudah lumat dimasak dengan gula dan sedikit pektin (serat alami untuk pengental). Selai yang sudah matang siap untuk dimasukkan ke dalam toples selai yang sebelumnya sudah di sterilisasi dengan cara perebusan.
Manfaat & Dampak Pengolahan Rambutan Menjadi SelaiÂ
Rambutan yang dijadikan selai dapat bertahan lama dibandingkan buah segar, sehingga memiliki potensi pasar yang lebih luas. Sehingga dapat meningkatkan nilai jual karena memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan buah segarnya. Selai rambutan ini dapat diaplikasikan ke roti tawar ataupun dapat dijadikan hidangan dessert menarik lainnya, sehingga selai ini bisa untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk dijual dan masyarakat dapat mengembangkan usaha rumahan berbasis selai rambutan. Diharapkan dengan adanya pelatihan dan pendampingan dalam pengolahan serta pemasaran mengenai selai rambutan, masyarakat dapat lebih mandiri dalam menjalankan usaha berbasis sumber daya lokal.
Pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan rambutan menjadi selai merupakan langkah strategis yang inovatif dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal. Dengan pemanfaatan sumber daya yang melimpah, produk ini dapat menjadi salah satu ikon pangan lokal yang bernilai jual tinggi di Desa Pasawahankidul.