(18/01/15) Ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Lahan hijau kian mengecil karena deforestasi dan urbanisasi. Langkah nyata dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, program Tarales (Tanam, Rawat, Lestari) yang diusung oleh mahasiswa KKN Universitas Singaperbangsa Karawang yang ditugaskan di Desa Pasawahankidul hadir sebagai solusi dengan mengusung kegiatan penanaman kangkung dan pohon mahoni untuk menjaga kelestarian lingkungan serta meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
Tarales: Langkah Nyata untuk Kelestarian Alam
Program Tarales merupakan inisiatif mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diketuai oleh  Viona Febrianti (mahasiswi program studi Agribisnis), Robie Wahab Subagja (mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam), dan Rachma Ayu Kirani (mahasiswi program studi Ilmu Komunikasi). Program kerja ini berkaloborasi dengan kelompok tani SKM (Subur Karya Mandiri) dan warga Desa Pasawahankidul. Tarales dilakukan di 3 dusun, dimana dusun 1 difokuskan pada penanaman 1 kg benih kangkung, dan dua dusun lainnya difokuskan untuk penanaman masing-masing 3 bibit pohon mahoni yang berukuran 30 cm. Tarales telah dilakukan pada tanggal 18 Januari 2025 di dusun 1, 24 Januari 2025 di dusun 3, dan 26 Januari 2025 di dusun 2 Desa Pasawahankidul.
Â
Manfaat Penanaman Kangkung dan Pohon Mahoni
Penanaman kangkung dipilih karena tanaman ini merupakan sumber pangan bernutrisi tinggi dan sebagai tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat di berbagai kondisi. Selain itu, pohon mahoni mampu menyerap polutan udara, mengurangi erosi tanah, serta dapat menghasilkan kayu yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Sehingga, program Tarales ini tidak hanya berfokus pada ketahanan pangan dan penghijauan saja, namun juga berkontribusi dalam aspek ekonomi masyarakat setempat.
Dampak yang Diharapkan
Program Tarales merupakan langkah sederhana namun berdampak besar dalam aspek lingkungan nantinya. Diharapkan dengan menanam, merawat, dan melestarikan, kita tidak hanya dapat menciptakan lingkungan yang lebih hijau, namun juga dapat meningkatkan ketahanan pangan lokal sekaligus memberdayakan komunitas SKM yang menghasilkan sayuran segar untuk kebutuhan sehari-hari.