Mohon tunggu...
kknpagersariuntidar2025
kknpagersariuntidar2025 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Tidar

Educational

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cegah DBD di Wilayah Endemis, Mahasiswa KKN Untidar Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Jentik Nyamuk

2 Februari 2025   23:45 Diperbarui: 4 Februari 2025   20:16 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama peserta sosialisasi "Pencegahan dan Penanganan Jentik Nyamuk". Kamis (30/01/2025). Foto: Dani/KKN Untidar 2025

MAGELANG - Mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) yang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pagersari mengadakan sosialisasi dengan tema "Pencegahan dan Penanganan Jentik Nyamuk" pada Kamis (30/01/2025).

Kegiatan sosialisasi ini dihadari oleh para kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik) Desa Pagersari sebagai garda depan dalam pencegahan dan penanganan jentik nyamuk. Tri Wulandari, S.Tr., Keb., Bd. yang dikenal sebagai Bidan Desa Pagersari dihadirkan sebagai narasumber. Sosialisasi turut dihadiri oleh Kepala Desa Pagersari, Sri Mulyanto, yang mendukung diadakannya kegiatan sosialisasi tersebut.

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi masyarakat terhadap perubahan iklim. Selain mempengaruhi lingkungan, perubahan iklim juga mengancam kesehatan masyarakat dengan munculnya berbagai penyakit, salah satunya DBD (Demam Berdarah Dengue).

Pemaparan materi tentang pencegahan jentik nyamuk oleh Narasumber. Kamis (30/01/2025). Foto: Ghifa/KKN Untidar 2025
Pemaparan materi tentang pencegahan jentik nyamuk oleh Narasumber. Kamis (30/01/2025). Foto: Ghifa/KKN Untidar 2025

Dalam paparannya, Tri Wulandari, S.Tr., Keb., Bd. menjelaskan bahwa nyamuk Aedes aegypti merupakan penyebab terjadinya penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Nyamuk tersebut berkembangbiak pada tempat penampungan air berupa genangan air di suatu tempat dalam rumah atau luar rumah.

"Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), surveilans melalui pengamatan Angka Bebas Jentik (ABJ), larvasidasi dan fogging," Jelas Bidan Desa Pagersari.

"Untuk cara PSN dilakukan dengan 3M Plus, yaitu menguras, menutup dan mengubur atau mendaur ulang tempat yang berpotensi sebagai perindukan vektor DBD. Ditambah dengan mengganti air vas bunga seminggu sekali, memperbaiki saluran air, memelihara ikan pemakan jentik, memasang kawat kasa, menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar dan memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk," Tambahnya.

Selain itu, Tri Wulandari, S.Tr., Keb., Bd. juga menjelaskan bahwa Kecamatan Mungkid termasuk ke dalam wilayah endemis DBD sehingga diperlukan upaya pencegahan dan pengendalian yang lebih intensif untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit.

Diakhir paparan, beliau menghimbau kepada para kader Jumantik untuk menerapkan satu rumah satu Jumantik di masing-masing dusun untuk mengoptimalkan upaya pencegahan jentik nyamuk.

Penyerahan plakat
Penyerahan plakat "Ucapan Terima Kasih" kepada Narasumber. Kamis (30/01/2025). Foto: Dani/KKN Untidar 2025
Setelah pemaparan materi berakhir, Mahasiswa KKN Untidar juga memberikan tutorial alternatif larutan pembasmi jentik nyamuk berbahan utama daun sirih. Daun sirih digunakan sebagai bahan utama karena memiliki kandungan senyawa eugenol dan fenol yang bersifat antiseptik, anti-bakteri, anti-jamur, anti-larva dan disinfektan. Tetapi, perlu diingat kembali bahwa langkah yang paling efektif untuk pencegahan DBD adalah dengan cara PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun