Mohon tunggu...
KKNP 6 GAMBIRAN
KKNP 6 GAMBIRAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kelompok KKN-P 6 UMSIDA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN-P UMSIDA Gelar Workshop Pengelolaan Sampah Organik

21 Februari 2024   00:22 Diperbarui: 21 Februari 2024   00:38 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN-P UMSIDA 2024 menggelar workshop./dokpri

Gambiran (19/2) — Kelompok Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) 6 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) menggelar workshop pemanfaatan limbah dengan tajuk "Pelatihan Pengelolaan Sampah Organik dan Pupuk Kompos" kepada para pengurus Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan petani bunga Desa Gambiran pada hari Senin (19/2).

Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Gambiran ini menghadirkan Koko Ardyansyah, selaku manager PT Umsida Sinergi Utama, sebagai pemateri. Diikuti oleh 20 orang peserta, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi para petani bunga, yaitu kesulitan mendapatkan kompos kualitas baik dengan harga terjangkau.

Acara workshop tersebut diawali dengan sambutan dari Kepala Desa Gambiran, Wardoyo, dan Ketua Kelompok KKN-P 6 UMSIDA, Muhammad Hanani Rusdy Sulthoni. Dalam sambutannya, Wardoyo mengapresiasi inisiatif UMSIDA dalam membantu para petani bunga di Desa Gambiran.

Ketua tim KKN-P 6 melakukan penyambutan./dokpri
Ketua tim KKN-P 6 melakukan penyambutan./dokpri


"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para petani bunga di desa kami. Dengan membuat kompos sendiri, mereka dapat menghemat biaya produksi dan meningkatkan keuntungan," ujar Wardoyo.

Peserta workshop terlihat sangat antusias./dokpri
Peserta workshop terlihat sangat antusias./dokpri


Selama sesi pelatihan, Koko Ardyansyah memberi materi mendalam tentang cara membuat dua jenis kompos yang berbeda, yaitu pupuk dan cair. Ia menegaskan bahwa pembuatan kompos pupuk memerlukan bahan-bahan organik yang beragam, seperti sisa tanaman, kotoran ternak, dan limbah dapur untuk menghasilkan kompos yang kaya akan nutrisi tanah. Sementara itu, Koko juga menekankan pentingnya fermentasi menggunakan asam laktat dalam pembuatan kompos cair. Asam laktat merupakan senyawa organik yang dihasilkan dari fermentasi bakteri Lactobacillus. Pengelola Agrosinergi UMSIDA tersebut memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara mengatur proses fermentasi dengan benar, termasuk proporsi bahan-bahan yang tepat dan durasi fermentasi yang optimal.

"Harapannya, dengan pelatihan ini, para pengurus TPS dan petani bunga di Desa Gambiran dapat mengelola sampah organik secara efektif dan efisien, serta memanfaatkannya untuk membuat pupuk kompos yang berkualitas," ungkap Hanani, Ketua Kelompok KKN-P 6 UMSIDA.

Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi UMSIDA dalam membantu masyarakat desa Gambiran. Dengan memberikan pelatihan dan edukasi, UMSIDA berharap dapat meningkatkan kesejahteraan para petani bunga di desa Gambiran. (rnhrd)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun