kegiatan yang bertajuk “Bebas Stunting dan BABS, Generasi Kuat” yang berfokus dalam melakukan penyuluhan mengenai pentingnya asupan gizi ibu hamil dan anak serta melakukan demonstrasi makanan pendamping ASI yang ideal bagi anak demi mencegah stunting hingga sosialisasi terkait pentingnya menuju open defecation free (ODF).
Sabtu (15/7), mahasiswa KKNT - Inovasi IPB University telah menggelarKegiatan ini bermitra dengan Puskesmas Mulyaharja sebagai narasumber serta warga Kelurahan Mulyaharja khususnya RW 05 sebagai peserta dalam kegiatan pengedukasian ini demi meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat setempat mengenai topik yang dibawakan.
Pencegahan stunting dan BBABS telah menjadi salah satu program Kota Bogor yang digencarkan. Di Kelurahan Mulyaharja tercatat adanya beberapa kasus stunting dan rumah tangga yang tidak memiliki pembuangan kotoran akhir yang layak sehingga hal ini menjadi perhatian bagi tim KKNT - Inovasi IPB University yang bertugas di Kelurahan Mulyaharja.
Stunting yang merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) menjadi sebuah perhatian yang signifikan. Selain itu, pentingnya untuk bebas dari kondisi open defecation demi terciptanya masyarakat dan lingkungan yang sehat menjadi salah satu perhatian yang penting.
Berangkat dari hal tersebut, tim KKNT - Inovasi IPB University memutuskan untuk membuat sebuah program sosialisasi dan demonstrasi ini yang bermitra dengan Puskesmas Mulyaharja sebagai langkah awal pemecahan masalah tersebut di Kelurahan Mulyaharja.
Kegiatan diawali dengan melakukan survei dengan beberapa RW yang berada di Kelurahan Mulyaharja untuk melihat secara statistik letak RW yang memiliki angka dan resiko yang tinggi. Diikuti dengan kunjungan kepada posyandu terkait dan melakukan kolaborasi dalam melakukan pelaksanaan program ini.
Ketua RT serta kader posyandu tempat dilaksanakannya sosialisasi tersebut turut menghadiri kegiatan ini bersama dengan 24 peserta lainnya. Kegiatan diawali dengan melakukan pre-test sebagai tolak ukur awal pemahaman peserta terhadap materi kemudian diikuti dengan pemberian materi mengenai pentingnya open defecation free (ODF) dan materi mengenai stunting. Setelah itu, seluruh peserta dibagi atas 3 kelompok usia balita dengan rentang 6 - 8 bulan, 9 - 11 bulan, dan 12 bulan keatas untuk menyaksikan demonstrasi makanan pendamping ASI yang ideal bagi anak usia tersebut. Kegiatan diakhiri dengan quiz berhadiah, post-test, foto bersama, serta pembagian bingkisan berupa susu dan buah.
Para peserta yang hadir sangat antusias pada kegiatan ini dan berpartisipasi secara aktif dan kegiatan berlangsung secara interaktif. Kegiatan ini juga mendapatkan umpan balik yang positif dari warga RW 05 serta kader posyandu setempat karena dinilai menjadi salah satu kegiatan yang dapat memberikan dampak yang baik di masyarakat sekitar. Harapannya, program ini dapat menjadi langkah awal di setiap rumah tangga untuk lebih memperhatikan aspek yang ada pada dapur dan kamar mandi yang tentu saja berhubungan secara langsung dengan materi sosialisasi dan demonstrasi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H