Pada tanggal 26 Juli 2024, di Balai Desa Gandon, telah dilaksanakan seminar dengan tema "Digital Savvy: Menjadi Pengguna Teknologi yang Bijak dan Menghindari Berita Palsu (Hoax)." Acara ini merupakan salah satu program dari mahasiswa KKN Kolaborasi UIN Walisongo Semarang dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Seminar ini secara khusus ditujukan kepada ibu-ibu PKK, yang merupakan kader-kader penting di tengah masyarakat. Dengan menyasar kelompok ibu-ibu PKK, diharapkan pengetahuan yang diperoleh dari seminar ini dapat diteruskan kepada keluarga serta masyarakat luas. Mengingat peran mereka yang besar dalam memberikan edukasi dan pengawasan terhadap perkembangan keluarga, topik tentang penggunaan teknologi yang bijak dan cara menghindari berita palsu menjadi sangat relevan dan penting.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB yang dibuka oleh moderator Nirma Oktaviani dari mahasiswa KKN. Seminar ini menghadirkan dua pemateri dari mahasiswa KKN, yaitu Tsabita Dzikri Amalia Febriani yang membahas tentang "Bijak dalam Teknologi," serta Anggi Putri Anggraeni yang mengupas tuntas cara menghindari berita palsu (hoax). Selain itu, kami juga menyebarkan brosur terkait tema tersebut kepada seluruh peserta agar nantinya dapat disebarkan dimasyarakat.
Dalam sesi pertama, Tsabita Dzikri Amalia Febriani menjelaskan pentingnya kecerdasan atau bijaknya berdigital di era informasi yang serba cepat ini. Dia juga menekankan perlunya sikap bijak dalam menggunakan teknologi, baik dalam hal mengatur waktu penggunaan gadget maupun dalam memilih konten yang dikonsumsi. Tsabita juga memberikan tips praktis bagaimana ibu-ibu PKK dapat memantau penggunaan teknologi oleh anak-anak mereka, serta menjaga keseimbangan antara dunia digital dan interaksi sosial di kehidupan sehari-hari.
Sesi kedua dilanjutkan dengan paparan dari pemateri kedua yaitu Anggi Putri Anggraeni yang membahas tentang bahaya berita palsu (hoax) yang kian marak di era digital. Anggi memberikan panduan tentang cara mengenali ciri-ciri berita palsu, teknik memverifikasi informasi, serta mengedukasi keluarga agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan. Dia juga menekankan betapa pentingnya menjadi konsumen informasi yang kritis dan tidak menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya.
Setelah kedua pemateri selesai menyampaikan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. Ada 3 penanya dari peserta yaitu Alfi, seorang mahasiswa KKN, bertanya mengenai cara memilah dan memilih berita palsu. Bu Ira, salah satu anggota PKK, mengajukan pertanyaan mengenai cara menangani anak yang sudah kecanduan HP. Dan Bu Widarti juga anggota PKK, bertanya tentang bagaimana menjadi orang tua yang bijak dalam membimbing anak di era digital ini.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi para peserta, khususnya dalam menghadapi tantangan-tantangan teknologi yang semakin kompleks. Dengan pemahaman yang lebih baik, ibu-ibu PKK diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk membimbing keluarga mereka menuju penggunaan teknologi yang lebih bijak dan sehat.
Melalui seminar ini, mahasiswa KKN Kolaborasi UIN Walisongo Semarang dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung berhasil menyelenggarakan kegiatan yang tidak hanya edukatif tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan literasi digital di masyarakat. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk memberdayakan masyarakat di era digital yang penuh tantangan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H