Perayaan ruwat rigen menjadi suatu tradisi tahunan menjelang musim tembakau.Perayaan ini dihadiri oleh Pj . Bupati Hary Agung Prabowo beserta jajaran Forkopimda, Perangkat Desa, Kelompok Tani Tembakau Desa, dan warga sekecamatan Kledung. Acara ini berlangsung 2 hari yakni 27-28 Juli 2024 bertempat di Lapangan Les Bumi Kledung, Temanggung.
Dilansir dari web Media Center Temanggung, tujuan tradisi ruwat rigen diharapkan dapat memberikan hasil panen tembakau yang maksimal dan lebih baik. Ruwat Rigen berasal dari kata jawa "ruwat" bermakna membuang keburukan dan memperoleh keselamatan. Rigen sendiri merupakan lembaran anyaman bambu yang digunakan untuk menjemur rajangan daun tembakau.
Hari pertama perayaan dengan kegiatan kirab ruwatan dan pentas seni dari 13 desa. Hari kedua dengan kegiatan senam aerobik, jingle Ojo Kawin Bocah, dan flashmob ditutup sholawatan pada malam harinya.
KKN MMK Kolaboratif 2024 UIN Walisongo Semarang dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung ikut berpartisipasi dalam acara kirab ruwatan dan mewakili desa dalam pentas seni. Desa Tuksari menyuguhkan penampilan kesenian tari warok putri bersama delegasi kkn mmk posko 7. Kolaborasi ini menjadi momen yang berkesan tersendiri karena ikut serta dalam melestarikan budaya jawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H