Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Misi Khusus (KKN MMK) kelompok 39 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang tahun 2022 melakukan sosialisasi fermentasi 3 pupuk yakni pupuk dari kotoran ayam, kambing, dan sapi.
Sosialisasi ini dilakukan depan kandang Pak Kodirun, Dusun Siklatak, Desa Sigedong, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Sabtu, 23 Juli 2022
Kegiatan tersebut melibatkan warga setempat khususnya yang berlatar belakang sebagai petani dan peternak dari Dusun Siklatak. Selain itu, seluruh anggota KKN kelompok 39 juga turut berperan dalam memimpin sosialisasi tersebut, diantaranya seperti mengambil, meratakan, menyirami, dan mencampur pupuk tersebut dengan cairan EM4.
Dwi sebagai juru bicara dalam sosialisasi pengolahan pupuk kandang menjelaskan bahwa pupuk yang sebelumnya tanpa diolah, hanya dikeringkan kemudian langsung diberikan ke media tanam, nutrisi yang berada dalam pupuk tersebut hanya pada rata-rata. Namun apabula pupuk tersebut difermentasikan menggunakan EM4 dapat meningkatkan nutrisi dari pupuk kotoran tersebut terutama zat nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan.
"Fungsi EM4 ialah untuk memfermentasikan nutrisi yang terdapat pada sampah organik atau kotoran hewan sehingga nutrisi yang terdapat pada bahan tadi dapat meningkat karena adanya peran micro organsime berupa bekteri yang memfermentasikan bahan tersebut" ujarnya.
Pada proses persiapannya,dwi mempraktekkan dengan melarutkan gula merah dengan air keran (aquades). Campur dengan EM4 untuk mengaktifkan bakteri yang ada di dalamnya. Kemudian tunggu selama 30 menit. Siapkan kotoran kambing, selanjutnya diratakan di atas tanah lalu siram dengan campuran EM4 tadi secara merata, kemudian aduk lagi hingga rata, takaran antara kotoran hewan dengan larutan EM4 adalah 50:1 kemudian untuk mengetahui tercampurnya larutan tersebut, bisa dengan menggenggam kotoran tersebut dengan tangan, apabila kotoran tersebut liat (tidak rapuh ketika digenggam) maka takaran tersebut pas dan tercampir dengan sempurna. Setelah itu, simpan ke dalam karung beras plastik kemudian diikat dengan kencang agar terfermentasi dengan sempurna tanpa ada kontaminasi, selanjutnya ditunggu selama 3 minggu atau 21 hari.
Oleh : Ibnu Sina Rafiq Romawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H