Pada tanggal 6 Agustus 2024, Kelompok KKN MMK Kolaboratif 5 dari UIN Semarang dan Bandung mengadakan sebuah pelatihan yang menarik dan bermanfaat di aula Balai Desa Banaran. Pelatihan ini dihadiri oleh 28 ibu-ibu PKK, yang antusias mengikuti kegiatan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar mereka menjadi produk yang berguna dan bernilai jual, seperti lilin aromaterapi dan hand sanitizer.
Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan materi tentang dua produk utama yang akan dibuat, yaitu hand sanitizer dan lilin aromaterapi. Para peserta pertama-tama dikenalkan dengan bahan-bahan dasar pembuatan hand sanitizer, yaitu aloe vera gel dan alkohol. Aloe vera gel dikenal karena sifatnya yang melembapkan kulit dan mengandung berbagai nutrisi yang baik, sementara alkohol berfungsi sebagai agen antiseptik yang efektif dalam membunuh kuman dan bakteri. Kombinasi kedua bahan ini menghasilkan hand sanitizer yang tidak hanya efektif dalam menjaga kebersihan tangan, tetapi juga ramah di kulit.Â
Setelah itu, dilanjutkan dengan pemaparan mengenai pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Minyak jelantah, yang biasanya dianggap limbah setelah digunakan untuk menggoreng, ternyata bisa diolah kembali menjadi lilin aromaterapi yang memiliki aroma menenangkan. Dalam pembuatan lilin ini, minyak jelantah terlebih dahulu disaring untuk menghilangkan sisa-sisa makanan, kemudian dicampur dengan lilin lebah (beeswax) dan essential oil untuk memberikan aroma yang diinginkan. Lilin aromaterapi ini tidak hanya memberikan suasana yang nyaman di rumah, tetapi juga membantu mengurangi limbah minyak jelantah yang seringkali mencemari lingkungan.
Setelah sesi pemaparan, dilanjutkan dengan sosialisasi pembuatan kedua produk tersebut. Para peserta diajak untuk langsung mempraktikkan pembuatan hand sanitizer dan lilin aromaterapi. Dengan bimbingan dari tim KKN, ibu-ibu PKK dengan semangat mengikuti setiap langkah yang diajarkan, mulai dari mencampur bahan, menuang campuran ke dalam cetakan, hingga menunggu hasil akhir produk yang telah mereka buat sendiri.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori dan praktik, tetapi juga memberikan hasil nyata kepada para peserta. Setelah proses pembuatan selesai, setiap peserta mendapatkan hasil pekerjaan mereka untuk dibawa pulang, serta sertifikat sebagai bukti partisipasi mereka dalam pelatihan ini. Momen ini diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan atas kegiatan yang telah dilaksanakan dengan sukses.
Antusiasme ibu-ibu PKK sangat terlihat selama acara berlangsung. Mereka tidak hanya mencatat dengan cermat setiap materi yang disampaikan, tetapi juga menunjukkan inisiatif dengan meminta bahan-bahan sisa dari sosialisasi untuk diajarkan kembali kepada ibu-ibu di lembaga desa lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan ini berhasil menumbuhkan semangat kemandirian dan keberlanjutan dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk kebutuhan sehari-hari.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para ibu PKK dapat menerapkan ilmu yang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari serta menyebarkan pengetahuan tersebut ke komunitas lainnya, sehingga manfaat dari kegiatan ini dapat dirasakan oleh lebih banyak orang. Ini adalah langkah kecil yang bisa membawa perubahan besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H