Tim II KKN Universitas Diponegoro yang diterjunkan di keluarahan Mlokomanis Kulon telah mengambil inisiatif penting dalam membantu kelurahan Mlokomanis Kulon menghadapi tantangan pengelolaan dan pemisahan sampah. Program ini termasuk kedalam program Monodisiplin yang dilaksanakan oleh Farrel Alif (Teknik Sipil 2019). Kolaborasi antara mahasiswa dan kelurahan ini telah menghasilkan program penyuluhan yang efektif, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya mengelola sampah dengan benar.
Kolaborasi ini adalah contoh nyata bagaimana peran mahasiswa dapat berkontribusi secara signifikan dalam perubahan sosial positif. Mahasiswa, dengan pengetahuan dan semangatnya, bekerja sama dengan staff kelurahan untuk mengembangkan program penyuluhan yang efektif. Langkah-langkah strategis telah diambil untuk memastikan keterlibatan aktif warga dalam program ini.
Berawal dari keresahan karena banyaknya sampah yang dibakar sehingga mengakibatkan polusi udara dan untuk jangka waktu lama dapat menyebabkan penyakit pernapasan. Selain itu juga masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang sampah yang bisa didaur ulang atau digunakan kembali.
Program penyuluhan ini memberikan penekanan khusus pada pentingnya pemisahan sampah di sumber. Mahasiswa menjelaskan manfaat dari pemisahan sampah organik dan non-organik serta memberikan panduan praktis tentang bagaimana melakukannya dengan benar. Warga kelurahan didorong untuk mengadopsi kebiasaan memilah sampah di rumah sehari-hari.
Mahasiswa juga memberikan dukungan teknis dalam mengelola sampah. Mereka memberikan informasi tentang tempat pembuangan yang tepat dan membantu kelurahan dalam mendirikan tempat pengumpulan sampah yang efisien. Selain itu, program ini juga mendorong warga untuk mengambil bagian dalam upaya daur ulang dengan memberikan informasi tentang jenis sampah yang bisa didaur ulang dan bagaimana cara melakukannya.
“Diharapkan dengan adanya program pemisahan sampah ini, masyarakat dapat memanfaatkan sampah dengan mendaur ulang dan menjadikannya pupuk kompos untuk kebutuhan ternak dan juga kebutuhan sawah serta dapat mengurangu polusi udara yang diakibatkan oleh pembakaran sampah tersebut” ucap Bapak Siswadi selaku staff kelurahan Mlokomanis Kulon.
Kolaborasi yang kuat antara mahasiswa dan kelurahan dalam program penyuluhan ini adalah contoh inspiratif tentang bagaimana pemuda dapat berperan sebagai agen perubahan dalam isu lingkungan. Melalui pendekatan kreatif dan interaktif, mahasiswa telah berhasil membentuk kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan dan pemisahan sampah yang efektif. Program ini memberikan bukti bahwa upaya kolaboratif seperti ini dapat menciptakan perubahan positif dalam perilaku masyarakat, membawa langkah lebih dekat menuju lingkungan yang lebih bersih dan lestari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI