Bandung Barat - Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT-14 Kelompok 59 telah menyelenggarakan Webinar Nasional pada Selasa (26/7), menggunakan zoom meet sebagai medianya. Webinar tersebut diikuti oleh 26 peserta.
Webinar Nasional tersebut mengusung tema "Bukti Autentik Keberadaan Walisongo". Dalam kegiatan tersebut menghadirkan pembicara, Dr. KH. Ahmad Tajuddin Arafat, M.S.I, Dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang, dan dimoderatori oleh Fauzan Sidik selaku Koordinator KKN MIT Kelompok 59.
Ahmad Tajuddin, dalam acara tersebut menyampaikan bahwasannya walisongo sendiri ada sekitar tahun 1440 dimana sebelum adanya di Indonesia memang sudah ada agama baik dari kepercayaannya masing masing dan juga adanya  animisme dan dinamisme. Untuk di tanah Jawa, kedudukan walisongo memang sudah tinggi, namun ada yang lebih tinggi lagi dari walisongo yaitu kedudukan  dari Syech Kuro yang memang jika dilihat dari data sejarah Pasundan ia merupakan guru dari Nyai Mas Subanglarang ibunda dari Kian Santang. Yang mana nantinya Kian Santang yang akan menyebarkan agama islam di wilayah pasundan.
Bukti terekam dari kewalisongoan banyak ditemui di Cirebon dan di Banten, dan disana juga dijelaskan bahwasannya kitab Shohih Bukhori yaitu dari Sunan Gunung Jati. Memang walisongo tidak mempunyai bukti karya secara fisik karena memang pada masa itu masyarakat Indonesia sendiri belum terlalu mengenal tulisan. (SM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H