hamil dan balita stunting di Kelurahan Bangetayu Kulon, Kec. Genuk.
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 35 ikut membantu membagikan makanan tambahan untuk ibuStunting merupakan kondisi terhambatnya pertumbuhan anak dikarenakan kurangnya gizi dalam waktu 3 tahun. Selain faktor nutrisi, faktor lain yang menyebabkan stunting dipengaruhi oleh tinggi badan ayah ibu, pola asuh dan ASI eksklusif selama 2 tahun. Untuk mencegah peningkatan stunting dilakukan PMT (Pemberian Makanan Tambahan).
PMT (Pemberian Makanan Tambahan) merupakan upaya edukasi dalam pemberian makanan kepada balita dan ibu hamil untuk menimbang berat badan dan mengukur tinggi secara rutin. Program PMT ini untuk memenuhi pada balita dan ibu hamil, sebagai perwujudan upaya perbaikan gizi dan kesehatan pada balita dan ibu hamil. Status gizi yang baik merupakan salah satu faktor penentu untuk keberhasilan pembangunan sumber daya manusia.
Program PMT ini diselenggarakan oleh Puskesmas dan dibantu oleh tim FKK (Forum Kesehatan Kelurahan). Asupan yang diberikan dari Puskesmas berupa sandwich ayam dan pisang coklat sebagai tambahan nutrisi serta susu balita untuk mencegah stunting. Pelaksanaan program PMT ini diharapkan dapat mengurangi stunting di Kelurahan Bangetayu Kulon. Dari data yang diberikan oleh Ketua FKK yang terkena stunting di bulan Maret ada 29 balita.
“Program stunting yang dilaksanakan oleh pemerintah kota semarang dengan sasaran mengurangi stunting sdh baik dengan penurunan jumlah penderita stunting, sehingga perlu dilanjutkan untuk semakin memberi pemahaman kepada masyarakat sehingga semakin mengurangi penderita stunting”. ujar Ibu Muslikah selaku anggota FKK Bangetayu Kulon. Dengan adanya program ini, nutrisi balita dan ibu hamil dapat terpenuhi dengan baik.
Penulis: Indy Nayu Haliza
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H