Dalam beberapa tahun belakangan, istilah moderasi menjadi populer di tengah masyarakat. Terminologi itu juga dikaitkan dengan kehidupan religi. Maka publik pun mengakrabi wacana-wacana seputar moderasi beragama.
Menurut Kemenag RI, Moderasi beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebih-lebihan ketika mengimplementasikan ke dalam sebuah kehidupan.Â
Terlepas dari pengertian moderasi beragama ini sebenarnya banyak sekali pemahaman-pemahaman atau cara pandang seseorang terhadap suatu agama dan cara mengimplementasikannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam memahami pemahaman moderasi beragama, objek yang menjadi sasaran untuk "dimoderatkan" adalah bukan agama melainkan pemahaman tentang agama. Karena agama lah yang membawa nilai-nilai moderat tersebut. Pemahaman agama menjadikan terjadinya perbedaan yang beragam.Â
Maka dari itu, perlu kita Kelola dengan baik agar tidak memunculkan sebuah pemahaman yang terlalu kiri maupun kanan, tidak ekstream maupun liberal.
Dalam kesempatan ini, KKN MIT 14 Kelompok 70 Â UIN Walisongo Semarang membuat sebuah film pendek berdurasi 5 menit, bertema kan "Moderasi Beragama". Film moderasi beragama ini sendiri melibatkan anak-anak disekitar posko KKN di dusun banyuurip Desa Delik Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, dusun yang ditempati oleh KKN MIT 14 kelompok 70 UIN Walisongo Semarang.
Di Desa Delik terdapat beberapa macam agama, tetapi mereka saling memiliki rasa toleransi yang kuat dalam hidup berdampingan. Film nya berisi hal kecil yang seringkali terjadi di kehidupan sehari-hari, yaitu tentang Salam. Yang mana terdapat 4 orang anak yang sering bermain bersama dan salah satu dari mereka beragama non muslim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H