Mohon tunggu...
KKN MIT 18 Posko 117
KKN MIT 18 Posko 117 Mohon Tunggu... Editor - Universitas IsIam Negeri Walisongo Semarang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rejosari, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bantu Mengajar MADIN di Desa Rejosari: Mahasiswa KKN Posko 117 UIN Walisongo Semarang Kemalikan 'Seperti Semula' Jam Belajar MADIN

14 Agustus 2024   22:07 Diperbarui: 14 Agustus 2024   22:09 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kegiatan mengajar Madin oleh KKN UINWS/dokpri

kegiatan mengajar Madin oleh KKN UINWS/dokpri
kegiatan mengajar Madin oleh KKN UINWS/dokpri
Mahasiswa KKN Posko 117 UIN Walisongo Semarang adakan program kerja membantu pengajaran madrasah (madin) di Desa Rejosari, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Rabu, (31/7).Di Desa Rejosari terdapat salah satu lembaga pendidikan yang memiliki nuansa islami seperti Madrasah Diniyah Awalliyah (MDA) NU 20 Nurul Huda, yang berlokasi di Dukuh Wates dan bersebelahan dengan Masjid Nurul Huda Rejosari. Madrasah NU 20 Nurul Huda berdiri sejak tahun 2001, MDA (sebutan dari para warga) ini menerapkan kurikulum RMINU (Rabith Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama) sebagai patokan para ustadz dan ustadzah dalam memberikan pembelajaran kepada para santri.

Madrasah dimulai pukul 14.00 WIB, pada siang hari diawali berdoa bersama di teras madrasah dengan membaca Asma'ul Husna. Setelah berdoa bersama selesai, para santri pun masuk ke kelas masing-masing dan kegiatan belajar mengajar pun dimulai. Saat adzan Ashar sudah berkumandang para santri keluar kelas dan menuju ke masjid untuk melaksakan sholat Ashar berjamaah. 

Sehabis para santri melaksakan sholat Ashar berjamaah, mereka masuk kembali ke kelas dan melanjutkan lagi pembelajaran mereka sampai kurang lebih jam 4 sore dan setelah itu pulang. Jadwal tersebut merupakan jadwal madrasah/madin sebelum pandemi covid-19 ada, setelah covid-19 muncul jadwal pembelajaran madin mulai berubah dan disesuaikan dengan kondisi pada saat covid-19 tiga tahun yang lalu.

Menurut keterangan yang didapat dari Bapak H. Su'udi selaku kepala madrasah MDA NU 20 Nurul Huda. Beliau mengatakan bahwa saat pendemi covid-19 mulai mereda dan lembaga-lembaga pendidikan sudah diperbolehkan untuk kembali beroperasi semua tapi dengan syarat harus mematuhi protokol kesehatan. 

Di MDA pun juga sama, dimana tempat duduk santri diberi jarak, wajib memakai sabun, mengurangi kontak fisik, dan mencuci tangan sebelum dan sesudah belajar. Selain itu, pihak madrasah juga terpaksa memangkas jam pembelajaran yang semulanya pulang jam 4 sore, menjadi setelah sholat Ashar berjamaah para santri diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

"Dulu sebelum covid sudah biasa mas-mbak, anak-anak masuk lagi setelah sholat Ashar. Melanjutkan lagi kegiatan belajarnya jika masih ada keterangan yang masih kurang atau terkadang setor hafalan atau sekedar membaca nadzom bersama. Tapi setelah covid santri tidak mau seperti itu. Mereka sudah terbiasa dengan setelah sholat Ashar langsung pulang. Jadi, selesai jamaah Ashar itu kelas sudah kosong. Tidak ada lagi pelajaran tambahan setelah selesai sholat dan kebiasaan itu terus berlanjut sampai sekarang." ungkap kepala MDA NU 20 Nurul Huda, Bapak H. M. Su'udi, S.Ag.

Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa KKN Posko 117 UIN Walisongo Semarang yang kebetulan memiliki program kerja membantu kegiatan belajar madrasah ataupun sekolah dimintai tolong oleh Bapak Su'udi untuk mengembalikan jam belajar MDA seperti sedia kala sebelum pandemi covid-19 melanda. Jujur sebenarnya ini adalah tugas yang cukup sulit bagi mahasiswa KKN MIT Posko 117. Terlebih lagi melihat sikologi para santri yang lebih suka langsung pulang setelah sholat Ashar. Memaksa mereka untuk masuk kembali ke kelas setelah selesai jamaah terasa sangat membebani mereka.

Tapi ibarat pepatah, jika ada kemauan di situ ada jalan. Mahasiswa KKN mencoba untuk menggunakan pendekatan yang lebih halus. Seperti meminta langsung ke santri untuk masuk kembali setelah selesai sholat. Kami pun tidak muluk-muluk dalam memberikan pelajaran tambahan. 

Cukup dengan mengulas kembali pelajaran yang tadi disampaikan, membaca nadzom bersama-sama, atau memberikan kuis atau tanya jawab singkat kepada para santri. Bahkan jika memang santri sudah kebelet ingin segera pulang. Setidaknya mahasiswa KKN menyuruh santri untuk membaca doa sebelum pulang bersama-sama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun