Di Indonesia, penyakit demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang banyak ditemukan kasusnya. Penyakit yang berasal dari nyamuk Aedes Aegypti ini menyerang manusia melalui gigitannya. Ciri khusus dari jenis nyamuk ini adalah memiliki pola belang putih di sekitar tubuh dan kakinya. Nyamuk jenis ini biasanya hidup di tempat lembap, tempat penampungan air, atau secara umum nyamuk ini berkembang biak di tempat yang banyak airnya.
Jentik-jentik nyamuk yang hidup di dalam bak mandi maupun tempat penampung air dapat menjadi ancaman bagi kesehatan manusia. Jentik-jentik nyamuk tersebut bisa menjadi sumber penyebaran penyakit seperti demam berdarah, malaria, dan chikungunya. Jentik-jentik nyamuk sendiri merupakan fase hidup nyamuk sebelum mereka menjadi dewasa dan bisa terbang. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan populasi jentik-jentik nyamuk untuk mencegah penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk dewasa.
Dalam rangka mencegah penyebaran penyakit demam berdarah, warga yang tergabung dalam Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) rutin melakukan pemantauan jentik langsung ke rumah-rumah warga yang ada di Desa Jerukgiling. Anggota posyandu akan disebar ke berbagai wilayah RT untuk melakukan pemantauan ke tempat penampungan air, galon air minum, atau tempat dimana ada genangan air di dalam rumah untuk melihat apakah ada jentik nyamuk yang hidup di dalamnya. Jika ditemukan ada jentik nyamuk maka sang pemilik rumah diminta agar segera menguras air yang ada.Â
Pemerikasaan jentik-jentik nyamuk hanya dilakukan di wilayah RT 01, RT 02, RT 03, RT 04. Pelaksanaan program kerja ini di lakukan oleh 1 pegawai kerja, 3 mahasiswa KKN yang terdiri dari beberapa RT dengan membawa ATK untuk pendataan dan senter untuk terlihat jentik-jentik nyamuk pada bak kamar mandi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesehatan warga dan tempat tinggalnya dari ancaman jentik nyamuk dan penyakit lainnya.
Posko 103 KKN Tematik UIN Walisongo Semarang juga ikut serta dalam menyukseskan program ini. Membantu anggota Posyandu dan ikut disebar ke rumah-rumah warga, anggota kelompok KKN melakukan pemantauan ke tempat penampungan ke tempat penampungan air yang berada di kamar mandi, dapur, dan juga galon air minum. Membantu kelompok Posyandu, sehingga semakin banyak yang melakukan pemantauan diharapkan kerja yang dilakukan semakin cepat selesai. Setelah dilakukan pemantauan, hasil akan dituliskan di sebuah table pemantauan mingguan yang disimpan oleh setiap kepala keluarga dan juga oleh kelompok KKN disampaikan ke Posyandu.
Pemeriksaan jentik-jentik nyamuk dilakukan dengan melihat kondisi air pada bak kamar mandi rumah warga. Banyak sebagian warga yang kurang peduli dengan kondisi air bak kamar mandi, akibatnya banyak jentik-jentik nyamuk yang hidup di air bak kamar mandi tersebut, salah satu penyebabnya yaitu kurangnya dilakukan pengurasan bak kamar mandi. Umumnya bak kamar mandi dikuras 2-3 hari sekali. Berikut ini ada beberapa cara untuk membasmi jentik-jentik nyamuk atau bisa di sebut 3M plus, 3M diantaranya :
- Menguras tempat penampungan
- Menutup tempat penampungan air
- Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang diharapkan mampu untuk mengurangi penyebaran penyakit demam berdarah yang disebakan karena perkembanganbiakan Nyamuk Aedes Aegypti.