Sragen-Pupuk merupakan bahan yang memiliki kandungan satu atau lebih unsur hara yang diberikan pada tanaman atau media tanam untuk mendukung proses pertumbuhannya agar bisa berkembang secara maksimal.
Di Desa Jatibatur, Gemolong, Sragen masyarakatnya sebagian besar merupakan seorang petani. masyarakat desa Jatibatur tersebut lebih memilih membuat pupuk organik sendiri daripada membeli pupuk ditoko.
Tepatnya pada hari Jum'at 8 Juli 2022 mahasiswa KKN MIT DR Kelompok 42 UIN Walisongo mengikuti kegiatan pembuatan pupuk organik cair bersama kelompok tani di desa Jatibatur, pada kegiatan tersebut para mahasiswa diajarkan bagaimana cara pembuatan pupuk cair yang benar, dimulai dari bahan dan tata caranya. Bahan-bahan untuk pembuatan pupuk cair ini sangatlah sederhana, diantaranya; satu bonggol pisang, tetes tebu, daun pandan, air kelapa, 1 ember air Leri, bisa di tambahkan buah-buah busuk.
Pupuk organik cair ini memiliki banyak kegunaan untuk tanaman. " Mas mbak pupuk cair ini memliki banyak kegunaan, seperti mempercepat tanaman agar berbuah, tanaman menjadi trumbus dan masih banyak lagi mas mbak. Selain itu juga pembuatannya praktis dan bahan-bahan nya murah meriah, berbeda dengan pupuk yg di jual ditoko pertanian, mahal-mahal dan isinya sedikit." Tutur bapak Tris selaku kelompok tani Desa Jatibatur.
Proses pembuatan pupuk cair ini berlangsung selama 16 hari, dimana 3 hari pertama campuran bahan pembuatan pupuk cair tersebut diaduk dan di letakan di tempat yang lembab.
Penulis : Supriyani (Mahasiswa KKN MIT DR 14 UIN Walisongo Kelompok 42)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H