Sragen, 10 Juli 2022 -- Mahasiswa KKN Kelompok 42 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, mengadakan webinar Bedah Buku dengan tema "Remaja Berperan Bukan Baperan" yang narasumbernya penulis buku tersebut yakni Muhammad Luhur Saputra. Webinar ini diadakan secara online dengan menggunakan Google Meet dengan moderator Windi Antika.Â
Tujuan dari webinar ini memberikan pengetahuan dan wawasan tentang buku yang dibedah, kelebihan dan kekurangan serta untuk memberikan motivasi bagi pengguna untuk menulis buku kedepannya, selain itu diadakan webinar ini agar dapat meningkatkan literasi kepada pembaca.Â
Secara sederhana bedah buku didefinisikan sebagai kegiatan untuk mengungkapkan kembali isi buku yang ditulis oleh penulis secara ringkas dan memberikan saran terkait dengan kekurangan dan kelebihan buku tersebut.
Webinar ini dibuka dengan kata sambutan oleh Koordinator KKN Kelompok 42 yakni Abdullah Burhan Arifin. Kegiatan webinar berjalan dengan baik dan lancar serta ada beberapa pertanyaan dari peserta webinar seperti pertanyaan dari saudari siti nur kholifah, "remaja zaman sekarang kan lebih banyak yang hanya di perbudak oleh cinta, bagaimana sih cara mengajak remaja zaman sekarang agar bisa berperan misalnya dalam masyarakat sekitar atau diri sendiri?", pertanyaan ini dijawab dengan jelas dan lugas oleh narasumber.
Pada kesempatan ini narasumber menjelaskan inti dari buku yang ia tulis buku "Remaja Berperan Bukan Baperan" yang diterbitkan oleh Guepedia. Remaja berperan bukan baperan adalah buku yang di berisi sekumpulan prosa tentang remaja dan cinta juga terdapat puisi di dalamnya. Launching pada tahun 2018 di Pondok Pesantren Modern Al Falah Jatirokeh, Songgom, Brebes terbit pada tahun 2019. Narasumber menjelaskan setiap isi bab dari setiap subbabnya.Â
Ada sebuah kutipan quotes seperti "Cinta itu ibarat boomerang yang bisa menjadi senjata kita tapi bisa juga melukai kita sendiri". Seiring berjalannya diskusi ini moderator menyampaikan kesimpulan dari webinar ini  Kehidupan remaja memang tidak terlepas dari yang namanya cinta.Â
Apalagi di zaman sekarang remaja dan cinta menjadi dua hal yang lumrah. Bermain cinta boleh tapi jangan sampai membuat kita lupa diri dan mengabaikan kewajiban kita. Kita masih harus banyak berperan dalam hidup untuk mencapai kesuksesan. Cinta itu ibarat sungai, kita boleh mengarunginya tapi jangan sampai tenggelam dalam arusnya. Jadilah remaja yang berperan bukan baperan.
penulis : Ramadhani Kharisma Asri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H