Mohon tunggu...
K46 KKN MIT 14
K46 KKN MIT 14 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ekofeminisme: Relasi Perempuan dan Alam

11 Agustus 2022   23:39 Diperbarui: 12 Agustus 2022   00:00 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Manusia merupakan makhluk yang tidak dapat hidup tanpa makhluk lainnya serta lingkungan yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Di Indonesia, permasalahan lingkungan masih sangat penting untuk dipecahkan masalahnya. Alam sendiri digambarkan lebih dekat dengan perempuan di bandingkan dengan laki-laki. 

Ekofeminisme sendiri terlahir dari kepedulian dan  keresahan perempuan terhadap alam yang mengalami kerusakan. Kelompok ekofeminisme ingin hidup jauh dari krisis lingkungan, namun dalam hal ini perempuan harus mempunyai porsi yang sama dengan laki-laki. Kelompok ini juga mnegajarkan bahwa perempuan mempunyai peran penting tersendiri ddengan alam.

Banyak kasus perlawanan demi menuntut keadilan terhadap alam yang rusak bahkan nyawa menjadi taruhannya. Misalnya kasus waduk wadas dan penolakan pabrik semen di Kendeng. Kasus Waduk wadas ini menolah adanya bendungan yang dimana masyarakat merasa bahwa dengan adanya waduk tersebut akan merusak alam, bahan alam yang akan menjadi korban waduk wadas yaitu batu-batuan andesit. 

Selain itu, aksi kendeng dilakukan oleh perempuan  Kendeng di Depan Istana Negara dengan bentuk aksi pengecoran kaki sebagai simbol bahwa pabrik semen mengganggu keberlangsungan hidup masyarakat Kendeng dengan alam.

Dari kasus yang terjadi diatas, maka kita dapat memahami bagaimana kekhawatiran perempuan jika alam mereka rusak karena pembangunan tersebut. 

Keberadaan alam dengan perempuan sangatlah dekat dengan berbagai bahan alam yang dapat dimanfaatkan oleh perempuan, misalnya penggunaan air sebagai kebutuhan rumah tangga, jika air yang di gunakan tercemar dan tidak bersih maka perempuan akan merasa resah karena tidak dapat memenuhi kebutuhan anak dan suaminya. Air sendiri banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti diminun, mandi, mencuci, dan lainnya. 

Contoh lainnya, memanfaatkan bahan alam sebagai lauk untuk makan, seperti sayur, ikan, dan padi. Jika bahan alam tersebut tidak dapat di temukan maka perempuan merupakan kelompok pertama yang rentan dan merasakan dampak adanya alam yang mengalami kerusakan.

oleh: Rusmiati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun