Mohon tunggu...
KKN MIT18 TEMATIK POSKO 32
KKN MIT18 TEMATIK POSKO 32 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN WALISONGO SEMARANG

KKN MIT 18 TEMATIK POSKO 32 DS. PENARUBAN KEC. WELERI KAB. KENDAL

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Malam Satu Suro di Desa Penaruban Kecamatan Weleri, Kendal Anggota KKN MIT 18 Tematik Posko 32 Ikut Serta Meramaikan

7 Juli 2024   23:19 Diperbarui: 7 Juli 2024   23:38 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kkn mit 18 tematik posko 32 desa penaruban (Dokumentasi Pribadi)

Kendal, 6 Juli 2024- Hari ketiga KKN MIT 18 Tematik UIN walisongo Semarang, anggota KKN posko 32 di Desa Penaruban. Desa penaruban memiliki tiga dusun yaitu dusun pagarsari, dusun karang tengah dan dusun tegalrejo. Masing-masing dusun memiliki tradisi yang masih kental yaitu tradisi malam satu suro atau malam tahun baru hijriyah. Tradisi ini diselenggarakan oleh warga sekitar di pertigaan rumah pada waktu ba’da isya’. Mahasiswa KKN UIN Walisongo ikut berpartisipasi dalam tradisi tersebut di 3 dusun, setiap dusun diikuti oleh perwakilan 5 anggota KKN.

Di malam satu suro, kegiatan KKN menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk berinteraksi lebih dalam dengan masyarakat lokal. Upacara keagamaan seperti pengajian dan doa bersama sering menjadi sorotan utama. Momen ini juga dapat digunakan untuk memperkuat kesadaran akan nilai-nilai toleransi dan persatuan, menunjukkan semangat baru untuk masa depan yang lebih baik bersama-sama. Dengan mengadakan berbagai acara dan kegiatan, mahasiswa KKN aktif dalam merayakan makna tahun baru Hijriah serta turut berkontribusi dalam pembangunan masyarakat secara menyeluruh.

Tradisi yang dilakukan oleh desa Penaruban memiliki tujuan untuk meminta keselamatan pada Allah SWT agar tidak melakukan hal-hal yang buruk sepanjang bulan keramat ini. Sebagaimana yang dipercayai oleh warga setempat bulan suro merupakan bulan keramat atau bulan yang sakral. Selain itu, hal ini diyakini turun temurun sehingga muncul berbagai pantangan-pantangan seperti larangan menikah dan lain sebagainya. Tradisi yang dilakukan desa Penaruban dengan serangkaian acara yaitu dimulai dari sambutan-sambutan lalu istighosah bersama, pengajian, dan makan-makan. Setiap warga membawa makanan mulai dari tumpeng, nasi kotak an, jajan, dan lain sebagainya. Setelah itu seluruh warga makan bersama-sama.

Secara keseluruhan, partisipasi mahasiswa KKN di malam satu suro di desa penaruban  menjadi momentum penting bagi mahasiswa KKN tidak hanya melaksanakan tugas akademis, tetapi juga sebagai kesempatan berharga untuk terlibat dan dapat membangun koneksi emosional yang lebih mendalam dengan Masyarakat setempat dalam merayakan perayaan tahun baru islam. Sehingga, dapat meningkatkan kesadaran Masyarakat terhadap agama  dan memperkuat hubungan antara mahasiswa KKN dengan Masyarakat lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun