Kendal, 4 Juli 2024 - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang secara resmi menyerahkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) Ke-18 Tematik Tahun 2024 kepada pihak Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal.Â
Sebanyak 180 peserta diterjunkan langsung untuk melakukan pengabdian di 12 desa yang ada di kecamatan Ngampel . Pengabdian masyarakat kali ini berlangsung kurang lebih selama 45 hari terhitung dari tanggal 4 Juli hingga 17 Agustus mendatang.
Acara seremonial penyerahan berlangsung di halaman Kecamatan Ngampel dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan LP2M UIN Walisongo, Prof. Abdurrahman, segenap dosen pembimbing lapangan, serta Camat Ngampel, Drs. Kurniawan Bagus Samkdro, M.H, beserta perangkat kecamatan dan kepala desa dari 12 desa yang akan menjadi lokasi KKN.
Dalam sambutannya, Prof. Abdurrahman menyampaikan pentingnya program KKN sebagai bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. "Program KKN ini merupakan wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Kami berharap mahasiswa dapat memberikan kontribusi positif di 12 desa di Kecamatan Ngampel," ujar Prof. AbdurrahmanÂ
Camat Ngampel, Drs. Kurniawan Bagus Samodro, M,H.,menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN dari UIN Walisongo Semarang dan menyatakan kesiapan kecamatan untuk mendukung penuh pelaksanaan program KKN ini. Ia berharap program ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di semua desa yang terlibat.
"Kami sangat berterima kasih atas kehadiran mahasiswa KKN dari UIN Walisongo. Kami berharap program ini bisa membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di 12 desa kami dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada serta dapat berpartisipasi dalam kegiatan desa," ujar camat ngampel
Setelah acara seremonial penyerahan, dilanjutkan mahasiswa KKN diserahkan oleh dosen pembimbing lapangan ke kelurahan dan dilanjutkan berkoordinasi dengan perangkat desa untuk memulai program-program yang telah direncanakan. Program KKN ini akan berlangsung selama 45 hari, dengan berbagai kegiatan yang meliputi pemberdayaan masyarakat, pelatihan keterampilan, peningkatan kualitas pendidikan, dan kegiatan sosial lainnya.
Perwakilan LP2M, Prof. Abdurrahman, juga mengungkapkan harapannya agar program KKN ini dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk belajar berinteraksi langsung dengan masyarakat dan memahami berbagai dinamika sosial yang ada.Â
"Dengan terjun langsung ke lapangan, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman yang tidak bisa didapatkan di dalam kelas. Kami percaya bahwa semua mahasiswa ini memiliki semangat tinggi untuk melakukan pengabdian kali ini dan kami berharap mereka bisa belajar banyak dan sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat di 12 desa ini," tambah Prof. AbdurrahmanÂ